Sukses


Kompensasi Kepindahan Bagus Kahfi: Hanya Barito Putera, FC Utrecht, dan Tuhan yang Tahu

Bola.com, Jakarta - Barito Putera mengklaim tidak melepas Bagus Kahfi ke Jong Utrecht melalui FC Utrecht dengan cuma-cuma. Kepindahannya diiringi dengan proses transfer yang profesional mengingat Bagus Kahfi masih terikat kontrak setahun lagi.

Perwakilan Mola TV, Mirwan Suwarso, mengaku tidak tahu mengenai kompensasi yang didapatkan Barito Putera dari FC Utrecht. Sedari awal, pria yang pernah berprofesi sebagai sutradara ini selalu mengatakan bahwa Bagus Kahfi bergabung dengan tim Belanda tersebut secara gratis.

"Saya tidak ikut bicara dengan Utrecht. Semua hanya di antara mereka, Utrecht dengan Barito Putera," kata Mirwan kepada Bola.com, Jumat (4/12/2020).

"Perihal kabar kepindahan ini, termasuk menyangkut kompensasi atau adanya administrasi, yang tahu hanya Barito Putera, FC Utrecht, dan Tuhan," jelas Mirwan.

Dalam perbincangan dengan Bola.com, Ainul Ridha selaku Sekretaris Barito Putera mengungkapkan bahwa pihaknya tidak rugi melepas Bagus Kahfi ke Utrech. Sebab, prosedur kepindahan pemain berusia 18 tahun itu dilakukan secara profesional.

"Tidak ada yang dirugikan. Semuanya untung," kata Ainul Ridha, Kamis (3/12/2020).

Ainul Ridha berani melabeli kepindahan Bagus Kahfi ke FC Utrecht sebagai 'penjualan' pemain pertama dalam sejarah klub Indonesia ke tim Eropa. Hanya saja, terkait berapa transfer fee atau kompensasi yang diterima pihaknya, masih ditutup rapat-rapat.

"Inti dari proses transfer pemain adalah komunikasi, administrasi, negosiasi, dan equality. Lalu diakhiri dengan kesepakatan transaksi. Akhirnya, everybody happy. Alhamdulillah, telah terjadi transfer pemain sepak bola Indonesia antarklub Indonesia ke klub Eropa pertama dalam sejarah," tutur Ainul Ridha.

"Saya tidak bisa bicara panjang lebar soal detailnya seperti apa. Intinya Barito Putera melek aturan main lha. Kami hanya ingin proses kepindahan pemain berjalan dengan aturan. Begitu semuanya dilakukan, kami tidak mempersulitnya," jelasnya.

Ainul Ridha menerangkan, detail kepindahan Bagus Kahfi secara profesional ke FC Utrecht akan diungkapkan oleh Chief Executive Officer (CEO) Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman, pada waktu yang tepat.

"Nanti pada waktunya, biar Pak Hasnuryadi yang akan bercerita panjang lebar," imbuh Ainul Ridha.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Jadi Gratis atau Bayar?

Kepada Bola.com dalam setiap kesempatan, Mirwan Suwarso selalu menuturkan bahwa Utrecht menginginkan Bagus Kahfi secara gratis. Termasuk ketika kepindahan ini sempat kolaps karena melewati deadline pada 27 November 2020.

"Mereka sudah bertukar email dan telepon. Diberikan waktu untuk melepasnya itu Jumat, 27 November 2020," kata Mirwan, 27 November 2020.

"Tidak ada negosiasi. Harus melepasnya pada deadline itu. Tapi, kalau deadline lewat, dihubungi tidak menjawab, berarti dianggap memang tidak mau melepas. Jadi dibatalkan."

"Intinya, dari Utrecht sudah kontak dan menunggu surat pelepasan. Tapi, tidak dikirim. Coba dihubungi via WhatsApp, tidak dibalas," jelas Mirwan.

Dalam wawancara eksklusifnya dengan Bola.com pada 25 November 2020, Mirwan menegaskan tidak mungkin Utrecht sampai mau mengeluarkan kompensasi untuk menebus Bagus Kahfi dari Barito Putera.

"Kalau sampai klubnya perlu biaya, yang pasti, saya tahu banget Utrecht tidak mungkin mau keluar uang. Tapi, kalau misalnya mereka minta ganti rugi, kompensasi, dan angkanya wajar, mending bicara sama kami saja. Mungkin kami akan membantu," terang Mirwan.

Setelah Barito Putera berubah pikiran dan bersedia melepas Bagus Kahfi pada Selasa (2/11/2020), Mirwan juga mengetahui proses perpindahan ini terjadi secara cuma-cuma.

"Mereka sudah sepakat untuk melepas Bagus Kahfi tanpa biaya. Dari awal mereka bilang ada kesalahan komunikasi. Tapi setelah pertemuan, sudah jelas. Malah programnya jadi lebih menguntungkan buat PSSI, Barito Putera, dan sepak bola Indonesia," ucap Mirwan pada Rabu (2/11/2020).

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer