Sukses


Persebaya Siap Hadapi Pemkot Surabaya demi Dapatkan Hak Lapangan Karanggayam

Bola.com, Jakarta - Drama perebutan hak atas lapangan Karanggayam antara Persebaya vs Pemkot Surabaya belum berakhir. Kedua belah pihak masih akan 'berduel' guna mendapatkan hak tersebut.

Pemkot Surabaya resmi mengajukan kasasi atas sengketa hak atas lapangan atau mes Karanggayam per 30 November 2020. Persebaya tak mau tinggal diam, dan melalui kuasa hukumnya, Yusron Marzuki SH, MH, siap memberikan perlawanan.

Beberapa pekan lalu, Persebaya sebetulnya sudah memenangkan gugatan atas sengketa mes Karanggayam. Bonek bahkan sudah melakukan syukuran.

Pemkot lantas mengajukan kasasi ke tingkat Mahkamah Agung. Hal ini memaksa Persebaya untuk terlibat secara aktif dengan berjuang habis-habisan.

”Kemarin saya ketemu pengacaranya Pemkot dan dapat info terhitung tanggal 30 November lalu Pemkot resmi menyatakan kasasi. Karena batas akhirnya kan 2 Desember,” terang Yusron dilansir dari laman resmi Persebaya.

”Hak mereka mengajukan kasasi, tapi kita pastikan akan berjuang habis-habisan di Mahkamah Agung,” tegasnya lagi.

Tekad bulat Persebaya mendapatkan hak atas lapangan Karanggayam bukannya tanpa alasan. Yusron menilai bahwa lapangan tersebut merupakan aset yang tak ternilai harganya karena pernah melahirkan banyak pemain bintang.

 

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Boikot Piala Dunia

Erik Wicaksono, pentolan Bonek, menyatakan kesiapannya untuk terus mendukung upaya Persebaya mendapatkan hak atas lapangan Karanggayam. Jika upaya 'halus' terus dibabat oleh Pemkot Surabaya, ia dan rekan-rekan tak segan untuk memboikot Piala Dunia U-20.

”Gerakan pasang spanduk ini murni aksi protes karena pemkot memaksakan mengajukan kasasi. Kita bonek tidak akan tinggal diam demi mempertahankan mess Karanggayam,” ungkap pria yang akrab disapa Eyik tersebut.

”Langkah terburuk bisa saja menolak atau bahkan memboikot piala dunia apabila pemkot tetap tidak mengindahkan suara-suara dari arek-arek Bonek. Yang notabene adalah ”pemilik” sesungguhnya dari Persebaya dan Mess Karanggayam,” sambung koordinator tribun Gate Jhoner 21 itu.

Sumber: Persebaya.id

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer