Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya mulai ditinggalkan pemainnya akibat ketidakjelasan Shopee Liga 1. Bomber asal Brasil, David da Silva, memilih untuk mundur dari tim berjulukan Bajul Ijo ini.
David da Silva memutuskan mengakhiri kontraknya bersama Persebaya Surabaya lebih cepat satu bulan dari kesepakatan. Kontraknya baru akan habis pada akhir Desember 2020.
Baca Juga
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan
Advertisement
Langkah ini diambil David da Silva untuk mempersiapkan dirinya menyambut bursa transfer musim dingin pada Januari 2021. Dengan berstatus pemain bebas, striker berusia 31 tahun tersebut bisa lebih leluasa bernegosiasi dengan klub lain.
"Situasi saat ini tidak baik bagi saya. Sudah sepuluh bulan saya tidak bermain. Saya harus melangkah. Tidak bisa menunggu situasi seperti ini," jelas David da Silva dinukil dari laman klub.
Bukan tidak mungkin sikap David da Silva diikuti oleh pemain asing Persebaya Surabaya lainnya. Makan Konate, gelandang asal Mali, terus dikait-kaitkan dengan kepindahan ke Malaysia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Persebaya Legawa
Manajemen Persebaya Surabaya menerima keputusan David da Silva yang ingin pergi lebih cepat dari durasi kontraknya. Bajul Ijo memahami situasi yang terjadi saat ini.
"Kami menghargai keputusan yang diambil David da Silva. Siapa pun, saya kira memang tidak nyaman dengan situasi seperti ini," tutur manajer Persebaya Surabaya, Candra Wahyudi.
"Belum ada kepastian akan kelanjutan kompetisi. Kami pun sama. Menjadi serba salah ketika akan bergerak," jelas Candra.
Advertisement