Bola.com, Semarang - Pelatih kepala PSIS Semarang, Dragan Djukanovic masih berada di negaranya, Serbia. Ia pulang ke negara kawasan Balkan tersebut sejak bulan Oktober.
Namun, ia tetap menjaga komunikasi dengan manajemen PSIS. Mereka berkoordinasi lewat jarak jauh untuk membahas berbagai rencana yang bisa disusun, sambil melihat perkembangan nasib kompetisi.
Baca Juga
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan
Adu Gemerlap Pemain Asing Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Mewah! Panas di Tengah dan Depan
Advertisement
Seperti diketahui, PSSI dan PT LIB mematangkan wacana kembali melanjutkan kompetisi di bulan Februari 2020. Vaksinasi dari pemerintah akan semakin memperkuat pelaksanaan kompetisi bisa dilaksanakan sesuai rencana.
Dragan menyikapi hal itu dengan santai. Meski ingin menyiapkan tim dengan ideal, keputusan tetap ada pada manajemen PSIS karena kondisi yang masih serba belum pasti.
"Kami sudah membicarakan beberapa rencana. Termasuk tentang pramusim dan banyak hal lainnya. Ini masalah ekonomi yang besar jadi kami perlu mempersiapkan tim dengan anggaran di tim," ungkapnya, Senin (7/12/2020).
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berkaca pada Pengalaman
Mantan pelatih Borneo FC tersebut sebenarnya ingin timnya segera bergerak melakukan persiapan, mengacu pada rencana PSSI bahwa kompetisi bergulir di bulan Februari. Atau masih ada waktu sekitar kurang dari tiga bulan.
Namun menurutnya, kembali belajar pada penundaan kompetisi pada Oktober lalu. Saat itu PSIS telah melakukan persiapan cukup lama, termasuk memanggil kembali para pemain asing.
Latihan dengan begitu intens hingga mematangkan taktik dan strategi. Sayangnya ketika kompetisi sudah ada di depan mata, harus ditunda kembali. Membuat seluruh persiapan PSIS seperti menjadi sia-sia.
"Idealnya nanti adalah memadatkan program latihan. Sehingga pemain cukup siap secara teknis, meski masa persiapan dan latihan yang relatif singkat," jelasnya.
Advertisement