Sukses


Alasan PSSI Enggan Memberi Kepastian Seputar Lanjutan Shopee Liga 1

Bola.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengaku pihaknya punya alasan khusus enggan memberikan kepastian terkait nasib lanjutan Shopee Liga 1. Menurut Iriawan, hal itu dilakukan karena keputusan akhirnya berada di Kepolisian Republik Indonesia.

PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sejatinya sudah berencana untuk menggelar lanjutan Shopee Liga 1 pada awal Februari 2021. Namun, keduanya tidak menjelaskan secara detail tentang jadwal pelaksanaan kick-off kompetisi.

Mochamad Iriawan menilai keputusan menggelar kompetisi pada awal Februari 2021 merupakan rencana dari PSSI dan PT LIB. Namun, hal itu akan terealisasi andai Kepolisian memberikan restu berupa izin keramaian dan pertandingan.

"Saat ini baru keinginan kami digelar Februari, diizinkan atau tidak kepolisian yang lebih tahu," kata Mochamad Iriawan dalam kanal Youtube miliknya.

Penundaan Shopee Liga 1 ke Februari 2021 juga berpeluang bentrok dengan agenda sepak bola lainnya seperti Piala Dunia U-20 2021. Namun, Iriawan menyebut PSSI dan PT LIB sudah menyiapkan skenario agar kompetisi tak mengganggu event-event lain.

"Sudah ada formatnya dari PT LIB dan sistem-sistem yang ada. Tentunya, saat ada event yang besar kompetisi akan berhenti, contohnya saat Piala Dunia U-20 2021. Itu resikonya dan nanti PT LIB juga akan merumuskan sistem kompetisi," ucap Iriawan.

Sikap PSSI dan PT LIB yang hati-hati mengeluarkan pernyataan terkait lanjutan Shopee Liga 1 cukup wajar. Selama pandemi COVID-19 ini, kompetisi sepak bola Indonesia sudah ditunda dua kali karena berbagai alasan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Kabar Buruk

Sikap PSSI dan PT LIB yang enggan memberikan kepastian nasib Shopee Liga 1 tentu saja menjadi kabar buruk buat klub peserta. Mereka harus segera membuat keputusan terkait masa depan para pemainnya.

Apalagi mayoritas pemain kontraknya akan berakhir pada pengujung Desember 2020. Kompetisi yang tak pasti membuat klub juga berhati-hati dalam mengambil keputusan.

Sementara itu, klub harus siap untuk kehilangan para pemain asing yang memilih hengkang ke negara lain. Langkah itu dilakukan demi mencari kejelasan terkait masa depan kariernya.

Video Populer

Foto Populer