Bola.com, Malang - Sejumlah kompetisi negara tetangga kini tengah membuka bursa transfer, seperti Thailand dan Malaysia. Kondisi ini membuat sejumlah klub Indonesia mulai bimbang karena ada potensi ditinggalkan pemainnya untuk berkarier di negara tetangga ketimbang menunggu tidak pastinya lanjutan Shopee Liga 1. Arema FC pun mulai waspada dengan kemungkinan tersebut.
Todd Rivaldo Ferre dari Persipura Jayapura dan Ryuji Utomo dari Persija Jakarta dipastikan akan meninggalkan timnya masing-masing sebagai pemain pinjaman. Todd Rivaldo Ferre dipinjamkan ke klub Thailand, Lampang FC, sementara Ryuji dipinjamkan ke klub Malaysia, Penang FA.
Baca Juga
Efek Nataru, Timnas Vietnam Harus Dibagi Dua Kloter setelah Menjalani Leg Pertama Semifinal Piala AFF 2024
10 Wonderkid Pilihan Lionel Messi dan Nasibnya Sekarang: Ada Timo Werner dan Pinjaman Abadi
Cerita Para Raksasa yang Tenggelam di Pegadaian Liga 2 2024/2025: Berjuang Lolos dari Ancaman Degradasi
Advertisement
Kondisi tersebut bisa saja menimpa Arema FC yang kini memiliki banyak pemain berlabel Timnas Indonesia. Agen pemain kabarnya mulai membidik beberapa pemain yang dimiliki Singo Edan agar bisa dipinjamkan ke klub luar negeri.
Satu sisi yang menarik, kondisi ini sebenarnya menjadi kesempatan bagi pemain Indonesia untuk mendapatkan pengalaman dan gaji yang lebih tinggi. Apalagi dalam kondisi menunggu lanjutan Shopee Liga 1 bergulir lagi, gaji mereka dipangkas hingga 75 persen, dan baru akan berubah menjadi 50 persen ketika kompetisi sudah berjalan.
"Sebenarnya tidak ingin menghalangi pemain untuk mendapatkan yang lebih baik. Kami juga bimbang karena sampai sekarang belum ada garansi mengenai kompetisi. Harapannya segera ada izin dari kepolisian, sehingga ada kepastian terkait lanjutan Liga 1. Dengan begitu, Arema FC bisa mengambil keputusan jika ada tawaran dari klub luar negeri," ujar General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.
Sejumlah pemain lokal Arema FC menjadi bidikan agen pemain untuk dibawa ke klub luar negeri, mulai dari Dedik Setiawan hingga Hanif Sjahbandi. Namun, manajemen Arema dan pemain akan melihat situasi hingga akhir tahun. Jika garansi dari kepolisian tak kunjung turun, Arema FC bakal kesulitan untuk menahan pemainnya tetap di Malang.
"Bisa dibilang Desember ini menjadi bulan yang krusial. Kami ingin ada garansi dari kepolisian bahwa keputusan liga berlanjut Februari mendatang itu bisa dilakukan pada bulan ini. Klub juga bisa menyusun budgeting dan komposisi tim untuk tahun depan," tegas GM Arema FC itu.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berharap Pilkada Lancar
Pada hari ini, Rabu (9/12/2020), Pilkada serentak tengah berlangsung di berbagai daerah di Indonesia. Seperti diketahui, kepolisian tidak memberikan izin kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru menggelar lanjutan kompetisi pada Oktober lalu karena pandemi COVID-19 dan adanya agenda politik ini.
Manajemen Arema FC pun berharap Pilkada ini berjalan lancar. Tidak ada lagi persoalan yang bisa membuat kepolisian lebih sibuk ke depannya, sehingga izin untuk menggelar kompetisi bisa segera dipastikan.
"Semoga lancar sampai proses penghitungan suara. Jadi setelah Pilkada, mungkin beberapa hari Polri bisa bertemu dengan PSSI dan PT LIB untuk membahas izin lanjutan kompetisi," harap Ruddy.
Advertisement