Bola.com, Sleman - Gelandang asing PSS Sleman, Zah Rahan Krangar, memilih tidak kembali ke negara asalnya, Liberia, meski belum ada kepastian kelanjutan kompetisi. Zah Rahan kini tetap berada di Sleman, Yogyakarta.
Mantan pemain Madura United itu baru saja membuka bisnis baju untuk menambah pemasukan di tengah pandemi Covid-19 ini. Produk yang dijualnya ini agak berbeda dibanding dengan baju pada umumnya.
Advertisement
“Ini biasanya disebut rayon summer clothes. Saya tidak tahu apa istilah yang tepat dalam bahasa Indonesia. Saya bikin merek Zah Rahan supaya orang tahu itu punya saya,” kata Zah Rahan kepada Bola.com, Rabu (9/12/2020).
Produk yang dijual oleh Zah Rahan merupakan sepasang pakaian yang terdiri dari baju lengan pendek dan celana pendek. Desainnya beragam, mulai dari polkadot, motif bunga, dedaunan, hingga motif kulit binatang.
Sekilas, baju ini identik dengan baju pantai yang biasanya digunakan oleh berlibur.
“Tapi, baju ini tidak hanya dipakai kalau liburan. Bisa juga untuk jalan-jalan ke mal atau bersantai. Peruntukannya tidak hanya untuk di pantai. Dalam banyak kondisi juga bisa,” imbuh pemain berusia 35 tahun itu.
Pemain yang pernah membawa Persipura Jayapura menjuarai ISL 2010-2011 itu tidak membuka lapak secara luring. Dia menjualnya melalui akun instagram @zahrahan.id. Produksinya juga di Jogja.
“Baju ini dibuat di Jogja, tapi saya menjualnya secara online. Sudah banyak teman-teman yang membeli. Bukan hanya yang di Indonesia, teman-teman saya dari negara lain juga tertarik,” ucap pemain PSS Sleman yang pernah berkarier di Malaysia itu.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Libatkan Yevhen Bokhashvili dan Guilherme Batata
Zah Rahan berusaha melibatkan orang-orang di sekelilingnya untuk membuat bisnis ini. Dia mengajak serta dua pemain asing lain PSS Sleman, yakni Yevhen Bokhashvili (Ukraina) dan Guilherme Batata (Brasil), untuk menjadi model.
“Saya membuat bisnis ini untuk masa depan. Setidaknya, ada yang bisa lakukan saat sepak bola tidak bergulir seperti sekarang ini, jadi saya tetap mendapatkan uang. Saya harus melakukan lebih baik,” tutur Zah Rahan.
Zah Rahan membanderol semua produknya dengan harga yang sama, yakni Rp350 ribu. Perbedaannya hanya pada motif yang beragam dan bisa dipilih sesuai selera masing-masing pembeli.
Advertisement