Bola.com, Jakarta - Ramdani Lestaluhu merupakan satu dari sekian pemain yang paling awet membela Persija Jakarta hingga saat ini. Banyak kenangan soal pelatih, momen, dan laga terbaik sepanjang kariernya bersama Macan Kemayoran.
Bakat Ramdani Lestaluhu tercium lantaran Persija sering melakoni laga persahabatan dengan Diklat Ragunan. Sebagai seorang gelandang, banyak pemain lokal maupun asing yang berposisi sama sehingga berat untuknya menembus skuad utama.
Baca Juga
Advertisement
Saat itu, ada Gerald Pangkali, Roberto Pugliara, hingga M. Ilham. Namun, berkat ketekunan dan kegigihannya, perlahan namun pasti, ia berhasil menjadi pemain kunci di lini tengah Persija.
Bertahun-tahun membela Persija, Ramdani Lestaluhu merasakan polesan pelatih, baik itu asing maupun lokal. Menurutnya, semua pelatih sama-sama punya kualitas bagus, hanya karakter dan metode kepelatihan saja yang membedakan.
"Sebenarnya semua pelatih sama bagusnya, yang membedakan cuma karakter dan metode kepelatihannya saja. Jadi, enggak bisa saya bilang siapa yang paling bagus," kata Ramdani saat sesi bincang-bincang dengan Irvin Museng.
Namun demikian, ia tak memungkiri bahwa momen berkesan yang pernah ia dapat adalah ketika Persija juara Liga 1 di bawah asuhan Stefano Cugurra Teco.
"Tapi, kalau ditanya momen apa yang paling berkesan adalah waktu sama coach (Stefano Cugurra) Teco. Selain Persija berhasil juara Liga 1, kami mulai dari atas sampai bawah itu solid, kompak, kekeluargaannya itu terasa sekali," ujarnya lagi.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hilang Ingatan
Ramdani lanjut bercerita, ada beberapa laga yang diakuinya paling berkesan dan selalu hangat dalam ingatannya. Mulai dari laga melawan Persib hingga Persiba Balikpapan.
"Yang paling berkesan ada beberapa, waktu lawan Bhayangkara, lalu lawan Persib cetak gol penyama kedudukan jadi 1-1," kata Ramdani melanjutkan.
"Tahun 2009 kalau enggak salah, lawan Persiba Balikpapan, itu berkesan juga karena saya mengalami benturan di kepala terus langsung hilang ingatan."
"Beberapa menit berselang langsung sadar lagi. Waktu itu saya mau tekel abang Gendut Doni, tapi dia lompat dan lututnya kena kepala saya. Saya lupa draw apa menang, karena hilang ingatan mungkin," ujarnya lagi diselingi tawa ringan.
Sumber: YouTube/Irvin Museng Channel
Advertisement