Sukses


David da Silva dalam Angka, Striker Ganas yang Pernah Membela Persebaya

Bola.com, Surabaya - Striker David da Silva memutuskan hengkang dari Persebaya sejak Minggu (6/12/2020). Pemain asal Brasil itu tidak bisa menunggu dengan situasi ketidakpastian Shopee Liga 1 2020.

Pemain berusia 31 tahun itu termasuk satu di antara striker tajam yang pernah membela Persebaya. Sejak bergabung pada awal musim 2018, dia selalu berhasil menyumbang dua digit gol setiap musim, kecuali musim 2020 karena kompetisi dihentikan akibat pandemi COVID-19.

Itu diawali oleh keputusan Persebaya yang membuat kejutan pada awal musim 2018. Di bawah arahan pelatih Angel Alfredo Vera, tim Bajul Ijo mendatangkan David da Silva, untuk mengisi slot pemain asing.

Saat itu, pemain satu ini sebenarnya terhitung baru di kancah sepak bola tanah air. Namun, rekam jejaknya membuat Bonek, suporter Persebaya, menolak keberadaan David. Penyebabnya, David pernah membela Bhayangkara FC selama pramusim di Piala Presiden 2018.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Bonek sampai detik ini menganggap Bhayangkara sebagai penyebab lahirnya dualisme Persebaya. Klub berjulukan The Guardian itu dituding sebagai biang yang membuat tim kebanggaan Bonek tidak diakui oleh PSSI pada medio 2013-2016.

David, yang tidak tahu mengenai hal ini, memutuskan cuek dan tidak memberi tanggapan. Tapi, cercaan Bonek kian bertambah saat penyerang kelahiran 12 November 1989 itu dikenalkan oleh Persebaya. Dia memakai kacamata dalam sesi itu.

Sontak Bonek menganggap David sebagai striker yang tidak sesuai harapan. Kesehatan matanya diragukan. Belum lagi, dia juga berseloroh ingin memasang target 15 gol di musim perdananya dan hal ini diejek oleh Bonek.

Tapi, David langsung membuktikan kualitasnya dengan mencetak gol dalam laga debutnya untuk Persebaya. Pertandingan itu berlangsung di Stadion Surajaya, Lamongan (30/3/2018), saat Persebaya melawat ke markas Persela Lamongan dalam pekan kedua Liga 1 2018. Persela unggul dulu lewat Diego Assis yang mencetak gol di menit ke-56.

Setelah gol itu lahir, Alfredo memasukkan David yang  menggantikan Rishadi Fauzi. Hanya 13 menit di lapangan, David langsung membobol gawang Persela. Gol itu sekaligus menyelamatkan Persebaya dari kekalahan. Laga itu berakhir 1-1.

Sikap Bonek berubah dari makian menjadi dukungan kepada David. Sang striker tidak mau berpuas diri dengan menunjukkan kualitasnya. Meski, dia sendiri sempat kecewa dengan perlakuan Bonek terhadapnya.

Laga tersebut menjadi titik mula performa impresif yang ditunjukkan oleh striker berjulukan Cak Gundul tersebut. Musim 2018 dilewatinya dengan penampilan fantastis.

Sayang, David kemudian tidak mendapat perpanjangan kontrak dari Persebaya. Manajer Persebaya, Candra Wahyudi, menyebut pihaknya punya banyak alasan untuk tidak segera mengamankan David lantaran kontraknya baru berakhir pada 31 Desember 2018.

Kepergian David membuat banyak Bonek kecewa terhadap manajemen Persebaya yang dianggap gagal mengamankan tanda tangan predator andalan.

David da Silva sempat hengkang dari Indonesia dengan membela Pohang Steelers, klub K League 1 Korea Selatan. Nasibnya kurang mujur karena hanya mampu menyumbang dua gol saja dari sembilan penampilan selama musim 2019.

Di pertengahan musim 2019, Persebaya menunjukkan ketergantungannya kepada Cak Gundul. Mereka berhasil memulangkan David. Namun, keberadaannya membuat Amido Balde (Guinea-Bissau) menjadi tumbal dan memutuskan hijrah ke PSM.

David hanya punya empat bulan selama putaran kedua Liga 1 2019 untuk kembali membuktikan kualitasnya bersama Persebaya. Lagi-lagi, dia menunjukkan produktivitasnya dengan membukukan. Sosok yang satu ini dikenal sangat rendah hati meski kualitasnya di lapangan tidak perlu diragukan lagi. Namun, David selalu enggan berbicara muluk-muluk soal pembuktiannya itu.

Kini, publik tidak bisa lagi menyaksikan aksi magis striker berpostur 185 cm itu di kompetisi Indonesia. Kabar terbaru menyebutkan David da Silva bakal bergabung dengan Terengganu FC di Malaysia Super League 2020.

Selama dua musim lebih bersama Persebaya, David da Silva telah membukukan banyak catatan gemilang. Termasuk, dia hampir saja menggondol gelar pencetak gol terbanyak di Liga 1 2018. Simak ulasannya berikut ini:

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 8 halaman

1 - Trofi dan Runner-up

Di musim perdananya pada 2018, David da Silva tampil impresif dan hampir meraih trofi individu penghargaan pencetak gol terbanyak Liga 1. Namun, musim ini justru penampilan Persebaya tidak konsisten dengan harus puas di peringkat kelima klasemen akhir.

Kepulangan David ke Persebaya di pertengahan musim 2019 justru menjadi catatan tersendiri. Sebelum dia datang, Persebaya hanya menghuni peringkat kedelapan klasemen sementara. 

Pengaruh David cukup besar di sini. Persebaya pada akhirnya berhasil meraih posisi runner-up atau peringkat kedua di bawah Bali United dengan 54 poin. Hasil ini cukup mengejutkan banyak pihak mengingat Persebaya sempat terseok-seok di papan bawah.

Berikutnya, David da Silva berhasil menyumbang trofi meski berstatus turnamen pramusim. Dia menjadi bagian integral tim Bajul Ijo saat menjuarai Piala Gubernur Jatim 2020.

3 dari 8 halaman

3 - Catatan Hattrick Liga 1 2018

Seperti yang telah disebutkan, David da Silva langsung menjadi predator ganas saat menjalani musim perdana bersama Persebaya di Liga 1 2018. Koleksi golnya telah membuktikan hal tersebut.

Dia menjadi satu-satunya pemain yang mampu mencetak tiga kali hattrick selama musim tersebut. Tiga klub telah menjadi korban gelontoran trigolnya, yaitu Mitra Kukar, PS Tira, dan Bali United. Semuanya berakhir kemenangan untuk Persebaya.

Itu menjadi catatan hattrick terbanyak yang dilakukan oleh seorang pemain dalam satu musim.

 

4 dari 8 halaman

4 - Quattrick di Piala Indonesia 2018

Selain catatan hattrick, masih ada satu lagi torehan impresif David da Silva bersama Persebaya selama musim 2018. Kali ini terjadi di Piala Indonesia 2018.

Dia mampu mencetak empat gol alias quattrick dalam pertandingan melawan PSBI Blitar di Surabaya. Di laga ini, Persebaya malah berhasil pesta 14-0 melawan sesama klub Jawa Timur.

5 dari 8 halaman

7 - Nomor Punggung

David da Silva terpaksa berganti nomor punggung saat bergabung Persebaya di pertengahan musim 2019. Pasalnya, dua nomor punggung yang telah menjadi pilihannya sebelumnya telah digunakan oleh pemain lain.

Nomor punggung 14, yang merupakan favoritnya, menjadi milik bek kiri Ruben Sanadi yang saat itu menjabat sebagai kapten tim. Lalu, nomor punggung 17, yang digunakannya selama musim 2018, telah dimiliki Elisa Basna. Alhasil, David memilih nomor punggung 7.

“Tidak penting nomor punggung berapa yang saya kenakan. Yang terpenting, sebagai striker saya bisa mencetak gol dan berkontribusi untuk tim. Yang terpenting lagi, tim yang Anda bela harus menang,” ucap David saat ditanya Bola.com.

6 dari 8 halaman

14 - Gol di Shopee Liga 1 2019

David da Silva tercatat hanya tampil dalam 17 pertandingan selama 2019 mengingat dia baru bergabung lagi di putaran kedua Shopee Liga 1 2019. Tapi, striker berjulukan Cak Gundul itu tetap mampu tampil maksimal.

Total, dia menyumbang 14 gol untuk Persebaya meski tidak berhasil sekalipun mencetak hattrick. Akan tetapi, dia mampu membawa Bajul Ijo meraih peringkat kedua di klasemen akhir.

7 dari 8 halaman

17 - Nomor Punggung Pertama

Seperti yang telah disebutkan, David da Silva sangat menggemari nomor 14. Angka tersebut bahkan digunakannya untuk akun instagramnya. Namun, dia malah tidak bisa mengenakan nomor itu di musim perdananya pada 2018.

“Saya sebenarnya suka nomor 14. Nomor itu selalu saya pakai sejak masih bermain di kelompok usia. Saat karier senior, saya berusaha untuk pakai nomor 14 kalau memang lowong,” kata Da Silva kepada Bola.com.

“Sayang sekali sudah dipakai Ruben. Biasanya, striker itu pakai nomor 9. Tapi, itu juga sudah dipakai (Ricky Kayame). Saya pilih nomor 17 ini karena sedang kosong. Faktor lain juga karena putra saya,” imbuh Da Silva.

Pilihan nomor 17 didasari oleh angka 7 yang berkaitan dengan kelahiran putra pertamanya. Putranya yang bernama Davi Pacanaro da Silva lahir pada 7 Juli 2017.

“Angka tujuh itu cukup mengaitkan diri saya dengan putra saya. Dia lahir pada 2017, dan itu kemudian yang saya pilih untuk dipakai sebagai nomor punggung. Pada dasarnya, berapapun nomor yang saya pakai, saya akan berusaha tampil baik untuk tim,” ungkapnya.

8 dari 8 halaman

20 - Gol di Liga 1 2018

David telah membukukan 20 gol dalam 23 pertandingan di musim perdananya pada Liga 1 2018. David sempat digadang-gadang menjadi top scorer di Liga 1 2018. Maklum, dia selalu berhasil menduduki posisi puncak dalam daftar pencetak gol terbanyak.

Sayangnya, dia malah gagal meraih gelar individu itu karena koleksi golnya tidak di tiga pertandingan terakhir. Aleksandar Rakic, yang saat itu membela PS Tira, lantas menyalipnya dengan menyumbang 2 gol di laga terakhir melawan Borneo FC.

Rakic kemudian keluar sebagai top scorer dengan 21 golnya dari 34 pertandingan alias tidak pernah absen semenit pun di Liga 1 2018.

Video Populer

Foto Populer