Bola.com, Makassar - Ketika berseragam Persib Bandung pada Liga Indonesia periode 1998-2002, Sujana masih merasakan kentalnya semangat kedaerahan. Selain bermaterikan pemain terbaik dari kompetisi internal, Persib masih mengandalkan APBD sebagai sumber utama pendanaan operasional tim.
Mayoritas pemain juga mendapat kesempatan menjadi pegawai di lingkungan Pemkot Bandung. Termasuk Sujana yang sampai saat ini masih berstatus pegawai di Badan Pengelola Pendapatan Daerah (BPPD) Kota Bandung. Karena pendanaan berasal dari APBD, tuntutan tinggi dari suporter dinilai wajar oleh Sujana.
Baca Juga
Advertisement
Dia pun menganggap kritik dari Bobotoh kala Persib gagal meraih kemenangan sebagai bentuk kecintaan mereka pada tim kesayangannya. Sujana pernah mendapatkan kritikan secara langsung dari Bobotoh saat sedang menemani keluarga berbelanja di Pasar Kosambi.
"Ada yang menyapa saya dan bilang kenapa tidak mencetak gol. Mereka bilang, kalau gagal lagi mending tak usah jadi pemain Persib," kenang Sujana dalam channel YouTube Bobotoh TV.
Kemudian hal di atas jadi Sujana selalu berusaha meningkatkan kemampuannya sebagai striker. Ia juga memiliki sosok idola dan panutan di posisinya yakni legenda Persib, Ajat Sudrajat dan striker asal Brasil, Romario.
"Saya bersyukur bisa mendapat masukan langsung dari Ajat ketika bermain di Propelat, klub internal Persib. Kalau Romario, saya melihat caranya memanfaatkan peluang terutama di area 16," terang Sujana.
Selain dua sosok itu, Sujana juga tak melupakan peran legenda Persib lainnya, Encas Tonif yang berperan penting dalam perjalanan kariernya di sepak bola. Menurutnya Encas yang menyarankan dirinya agar keluar dulu dari Bandung untuk menimba pengalaman di klub lain sebelum kembali ke Persib.
"Kang Encas yang membuka jalan saya bergabung di PSDS Deli Serdang. Itulah mengapa saya kemudian memilih nomor punggung 12 ketika bergabung di Persib. Nomor punggung itu sebelumnya dipakai kang Encas."
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jadi Pelatih Usia Muda
Setelah memutuskan pensiun sebagai pemain pada 2012, Sujana beralih profesi menjadi pelatih. Ia mengawalinya dengan menangani pemain usia muda. Kiprahnya terbilang lumayan dengan membawa Gian Zola dan kawan-kawan berkiprah di Piala Soeratin.
Begitu juga ketika menangani Beckham Putera dan kawan-kawan meraih tofi juara di Piala Menpora U-16 2016. Kini Sujana masuk dalam tim pelatih sepak bola Jawa Barat untuk bersaing di PON 2021 Papua mendatang.
Target yang dibebankan adalah mempertahankan medali emas yang diraih pada PON 2016. "Persaingan jauh lebih ketat terutama tim tuan rumah. Tapi, saya tetap optimistis tim bisa merealisasikan target," kata Sujana.
Sebagai mantan pemain dan kini jadi pelatih, Sujana berharap pembinaan lewat kompetisi internal kembali digelar. "Saya dengar Askot PSSI Bandung dan PT Persib siap berkolaborasi untuk kembali menggelar kompetisi mulai Januari atau Februari tahun depan," pungkas Sujana.
Advertisement