Bola.com, Bangkalan - Para pesepak bola biasanya memiliki lisensi kepelatihan sebagai upaya mereka untuk menjajaki karier selepas gantung sepatu. Seperti yang terjadi selama pandemi COVID-19 ini, banyak pemain yang mengikuti kursus kepelatihan lisensi C AFC. Namun, hal berbeda diambil oleh kiper muda Madura United, M. Rizki KA. Alih-alih lisensi kepelatihan, pemain muda ini justru mengantongi lisensi wasit C3.
Rizki menyebutkan lisensi tersebut sudah dimilikinya sejak tiga tahun yang lalu pada 2017. Menurutnya, lisensi wasit C3 bisa menunjang pengetahuan di bidang sepak bola, khususnya dari sudut pandang pengadil lapangan.
Baca Juga
Semangat Membara Bang Jay Idzes Menyambut Lanjutan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maret 2025!
Marselino Ferdinan dan 3 Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Main Kinclong saat Taklukkan Arab Saudi: Petarung Tangguh
Pelatih Bahrain Mulai Ketar-ketir Jelang Lawan Timnas Indonesia: Sangat Sulit, Mental Harus Disiapkan!
Advertisement
"Menurut saya, kami sebagai pemain juga harus mengetahui peraturan yang ada dalam permainan. Alhamdulillah, sedikit banyak saya mendapat manfaat," ucap Rizki seperti dilansir situs resmi Madura United, Selasa (15/12/2020).
Hal ini kemudian membuat Rizki kerap diminta menjadi wasit selama latihan Madura United saat memasuki gim internal. Secara tidak langsung, kemampuannya sebagai pengadil ikut terasah dalam mengikuti latihan bersama Laskar Sape Kerap.
Namun, Rizki tetap berusaha untuk berjuang sebagai pesepak bola profesional. Kiper asal Samarinda itu memasang target mencapai prestasi bersama Madura United.
"Untuk ke depan, saya tetap fokus mencapai prestasi saya sebagai pemain sepak bola. Semoga di Madura United, saya mendapatkan kesempatan bermain, dan bisa memberikan yang terbaik, dan bisa memberikan yang terbaik," lanjut kiper Madura United yang pernah bergabung bersama Borneo FC itu.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jalan yang Tidak Mudah
Jalan untuk menjadi pesepak bola profesional dilalui Rizki dengan tidak mudah. Pada usia 8 tahun, Rizki masuk sekolah sepak bola (SSB) Putra Samarinda dengan postur tubuh yang tidak seideal sekarang sehingga dia kerap diejek lantaran tidak kuat saat lari.
Pelatih di SSB melihat Rizki sebagai penjaga gawang. Akhirnya dia mulai menekuni latihan sebagai kiper, meskipun pada waktu itu Rizki hanya sebagai pengganti kiper utama.
"Orang tua saya sangat mendukung saya. Alhamdulillah dukungan orang tua, saya makin giat untuk berlatih agar bisa menampilkan yang terbaik saat bertanding," ujar kiper muda Madura United itu.
Advertisement