Bola.com, Jakarta Eksodus pemain asing sedang menjadi fenomena di klub-klub Shopee Liga 1 2020. Tidak adanya kejelasan terkait kelanjutan kompetisi, serta pemotongan gaji membuat pemain asing memilih hengkang dan berkarier di negara lain.
Hal itu sudah terjadi pada Persebaya yang kehilangan David da Silva (Brasil) dan Makan Konate (Mali). Kondisi terburuk terjadi pada Persiraja Banda Aceh yang terpaksa melepas empat pemain asing sekaligus.
Advertisement
Manajer Madura United, Rahmad Darmawan, memikirkan kondisi yang sangat mungkin juga terjadi pada skuadnya saat ini. Setidaknya, tiga pemain asing belum memilih angkat kaki, yakni Jaimerson Xavier, Bruno Matos, dan Jacob Pepper.
“Sajuh ini masih aman, tapi kami tidak bisa benar-benar memastikan. Soalnya, kompetisi di negara- negara lain masih berjalan,” ungkap sosok yang akrab disapa RD tersebut.
Klub berjulukan Laskar Sape Kerap itu hanya menghadapi situasi pelik saat striker Bruno Lopes bergabung dengan klub kasta kedua Brasil. Padahal, pemain berusia 34 tahun itu memiliki kontrak bersama Madura United.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bakal Kembali ke Madura United
Striker asal Brasil itu belum sempat menjalani pertandingan bersama Madura United sejak bergabung pada September lalu. Maklum, kompetisi Shopee Liga 1 2020 masih rehat akibat pandemi COVID-19, dan akan dilanjutkan pada Februari 2021 mendatang.
Akan tetapi, mantan striker Persija Jakarta itu berinisiatif kembali ke Madura United lagi saat Liga 1 bisa dilanjutkan.
"Saya hanya menandatangani kontrak dua bulan dengan di sini, setelah itu akan kembali ke Madura United. Saya akan bertanding sampai Januari. Saya perlu bertanding untuk membuat kondisi kebugaran saya lebih baik saat di Madura United,” ucapnya kepada Bola.com.
Kondisi serupa berpotensi terjadi pada pemain asing lainnya. Tawaran dari klub negara lain lebih menggiurkan daripada bergantung pada ketidakjelasan nasib kompetisi Indonesia.
Advertisement