Sukses


Wawancara Eksklusif Sergio Farias: Persija Harus Berinvestasi dan Profesional jika Ingin Mengaum di Piala AFC

Bola.com, Jakarta - Sergio Farias masih belum bisa move on dari Persija Jakarta. Di Instagram, pelatih asal Brasil ini masih sering membagikan kenangan.

Lewat akun Instagramnya, @sergiofarias92, Sergio Farias rutin mengunggah momen semasa melatih Persija. Meski karier kepelatihannya hanya berlangsung singkat, namun pengalaman melatih tim ibu kota tetap membuatnya terkesan. Persija menunjuk Sergio Farias pada Januari 2020 pasca menuntaskan musim yang menyeramkan. Bagaimana tidak, dari yang awalnya juara bertahan, tim berjulukan Macan Kemayoran ini terjun bebas menjadi calon tim degradasi.

Sempat berganti pelatih sebanyak tiga kali, mulai dari Ivan Kolev, Julio Banuelos hingga Sudirman, Edson Tavares akhirnya menyelamatkan Macan Kemayoran dari jeratan turun kasta pada musim 2019.

Enggan pengalaman mengerikan itu terulang, Persija serius membangun tim untuk musim 2020. Dimulai dengan mengangkat Sergio Farias, pelatih Brasil dengan segudang pengalaman di sepak bola Asia dan berlabel juara Liga Champions Asia 2009.

Sebelum menukangi Persija, Sergio Farias telah malang melintang di Asia. Mantan arsitek Timnas Brasil U-20 ini pernah menangani klub Arab Saudi, Al-Ahli, tim China, Guangzhou R&F, klub Korea Selatan, Pohang Steelers hingga tim Thailand, Suphanburi.

Baru juga melatih Persija selama dua bulan, kompetisi terpaksa dihentikan. Ketika Shopee Liga 1 akan dilanjutkan pada Oktober 2020, pelatih terbaik Liga Korea Selatan musim 2007 itu malah meninggalkan Macan Kemayoran.

Persija memutuskan untuk melepas Farias dan menggantikannya dengan Sudirman. Kerja sama kedua klub terpaksa berakhir karena mantan pelatih Santos U-20 itu harus pulang ke Brasil akibat anggota keluarganya mengidap COVID-19.

Ketika Persija diumumkan sebagai wakil Indonesia untuk Piala AFC 2021, Sergio Farias menyambutnya dengan gembira. Sayang, pelatih kelahiran 9 Juni 1967 itu tidak akan kembali ke Macan Kemayoran pada musim depan.

Prestasi Persija di Piala AFC tidak begitu baik. Dalam dua kali kesempatan, Macan Kemayoran gagal mengaum, bahkan pergaulan Asia Tenggara (ASEAN) sekali pun. Pada 2018, laju Marko Simic dan kawan-kawan terhenti di babak semifinal Zona ASEAN. Setahun berselang, tim ibu kota tersingkir di babak penyisihan.

Bola.com berkesempatan mewawancarai Sergio Farias secara eksklusif mengenai pendapat, pandangan, dan sarannya terhadap Persija agar bisa berbicara banyak di Piala AFC tahun depan. Berikut petikannya:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Status di Persija

Bagaimana kabar Anda? Apakah Anda akan kembali melatih Persija untuk tahun depan, terutama di Piala AFC 2021?

Kabar saya baik, terima kasih. Kontrak saya dengan Persija akan berakhir akhir bulan ini. Pihak klub belum menghubungi saya untuk menawari perpanjangan kontrak.

Piala AFC adalah turnamen yang penting dan saya ingin terlibat di sini.

Apa rencana Anda ke depan setelah tidak lagi melatih Persija?

Saya menerima tawaran dari berbagai klub di sejumlah negara. namun, saya harus menunggu hingga kontrak saya bersama Persija benar-benar habis pada 31 Desember 2020.

Tentu saja, saya ingin melatih di Piala AFC. Namun, saya tidak bisa menunggu untuk waktu yang lama.

Klub dari negara mana yang tertarik dengan Anda?

Maaf, tawaran ini merupakan rahasia. Saat kondisi pandemi COVID-19 seperti ini, uang bukan segalanya. Saya ingin bekerja dengan proyek yang bagus.

Apakah ada tawaran dari klub Indonesia?

Ya, saya juga menerima tawaran dari klub Indonesia. Ada dua tim yang bertanya mengenai situasi saya sekarang.

3 dari 4 halaman

Petuah dari Pelatih Jawara Liga Champions Asia

Sebagai pelatih yang pernah menjuarai Liga Champions Asia, apa yang bisa Anda bagikan kepada Persija agar berprestasi di Piala AFC 2021?

Klub butuh dikelola dengan orang-orang profesional. Komposisi pemain juga harus berkualitas.

Untuk memenangkan Piala AFC, diperlukan rencana yang bagus dan orang-orang profesional yang berpengalaman karena turnamen ini sangat sulit.

Jadi, Anda melihat manajemen Persija saat ini diisi oleh orang-orang yang kurang profesional?

Turnamen ini sangat sulit. Dan yang dibutuhkan oleh klub adalah persiapan, staf yang berpengalaman, dan pemain berkalitas. Persija bisa berinvestasi untuk memenangkan turnamen. Namun, perlu bergerak lebih cepat.

Dengan kondisi sepak bola Indonesia saat ini, apakah Anda pesimistis dengan kans Persija di Piala AFC?

Saya hanya bekerja selama empat bulan dan bermain dalam sebuah turnamen (Piala Gubernur Jatim). Saya ingin memberikan suporter sebuah trofi penting.

Saya ingin memberitahu kamu bahwa Persija punya potensi besar untuk bermain di turnamen besar. Namun, mereka perlu berinvestasi.

Apa yang Anda maksud tentang Persija harus berinvestasi? Apakah mereka membutuhkan manajemen yang profesional dan skuad yang kompetitif?

Betul, keduanya. Misalnya, mereka butuh organisasi pertahanan dengan lebih banyak pemain bertahan.

Jika Persija ingin menjadi raksasa Asia, potensi itu sangat besar.

4 dari 4 halaman

Persija Perlu Berinvestasi

Untuk membuat skuad yang kompetitif, apa yang harus Persija lakukan? Bukannya materi pemain mereka sudah cukup kuat, bahkan disebut sebagai Los Galacticos?

Semua yang berkaitan dengan organisasi pertahanan. Juga pemain, latihan, kontrak, dan membutuhkan tambahan pemain.

Tidak ada Los Galacticos! Setelah kepergian Stefano Cugurra Teco, beberapa pemain keluar dari tim. Misalnya Renan Silva. Sebagai nyawa permainan, apakah ada penggantinya? Tidak.

Sepak bola memiliki empat fase. Organisasi bertahan + transisi menyerang dan organisasi menyerang + transisi bertahan. Persija perlu berinvestasi untuk memiliki keseimbangan dalam fase-fase ini.

Namun, saat di Persija, Anda diberikan Evan Dimas dan Marc Klok. Apakah dua pemain itu tidak cukup untuk menggantikan Renan Silva?

Keduanya pemain yang sangat baik. Namun, tidak cukup untuk bermain dalam semusim atau dua atau tiga kompetisi sekaligus.

Karakteristik mereka berbeda. Renan Silva melakukan transisi menyerang. Marc Klok melakukan transisi bertahan.

Evan Dimas adalah pemain yang bagus. tetapi jika dia bermain di lini tengah agak ke depan, tidak ada transisi dalam menyerang.

Untuk menjadi juara, semua tim butuh keseimbangan dalam emapt fase itu. Saat ini, Persija butuh untuk membangun dasar yang baru.

Jika suatu saat Anda memiliki kesempatan untuk kembali ke Persija, siapa pemain yang akan Anda bawa untuk gantikan Renan Silva?

Di Brasil, kami punya banyak pemain dengan tipe permainan seperti ini. Mereka adalah pemain dengan teknik tinggi dan bagus dalam melakukan transisi. Jika Persija mau, saya akan memberitahukan.

Video Populer

Foto Populer