Bola.com, Surabaya - Pergantian tahun tinggal menghitung hari seiring berakhirnya bulan Desember 2020. Artinya, kontrak kerjasama para pemain dan pelatih klub-klub Shopee Liga 1 2020 juga akan rampung. Tak terkecuali bagi pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso.
Sampai sekarang, belum ada pembicaraan dengan manajemen Persebaya terkait hal ini. Aji menyatakan bakal menemui manajemen klub untuk membahasnya.
Baca Juga
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Advertisement
“Belum ada pembicaraan. Saya perlu bertemu dulu dengan manajemen, baru membicarakan hal-hal yang perlu kami bicarakan. Kemungkinan dalam waktu dekat saya akan berkomunikasi dengan manajer,” ungkap pelatih berusia 50 tahun itu.
Aji Santoso memilih menetap di kota asalnya, Malang, setelah agenda tim dibubarkan pada Oktober lalu. Dia bakal ke Surabaya untuk menanyakan kejelasan kontrak tersebut, apakah perlu diperpanjang atau tidak.
Masalah ini muncul lantaran PSSI dan PT LIB tidak kunjung memberi kabar soal nasib lanjutan Shopee Liga 1 2020. Kompetisi itu rencananya digelar Februari 2021, namun belum ada pembahasan jadwal pertandingan dan teknis pelaksanaannya.
“Karena kami juga belum tahu apakah pemain lokal bisa pindah ke klub lain. Kan belum ada regulasinya,’’ imbuh legenda hidup Persebaya tersebut.
Sebelumnya, gelandang Persebaya, Rendi Irwan Saputra juga mengaku belum mendapat tawaran perpanjangan kontrak dari manajemen klub. Dia masih menunggu kepastian juga sama seperti pemain lain.
“Belum ada pembicaraan dari manajemen Persebaya, meski kontrak berakhir sampai Desember. Kami masih menunggu mereka seperti apa. Mungkin menunggu PSSI memulai kompetisi atau tidak,” ucap Rendi.
Situasi yang terjadi pada Persebaya ini tentu memiliki alasan. Persebaya tidak ingin gegabah dengan mengajukan tawaran kontrak baru atau merekrut pemain anyar.
Mereka ingin PSSI telah memastikan surat izin dari kepolisian yang selama ini menjadi kendala untuk menggelar kompetisi di tengah pandemi COVID-19.
Ketidakjelasan ini membuat pihak klub tidak ingin salah mengambil langkah. Apalagi, mereka juga cukup dirugikan secara finansial dengan sikap PSSI dan PT LIB yang tidak menunjukkan ketegasan. Nasib pemain Persebaya juga tidak jelas.
“Harusnya, sebelum masuk Desember, paling lambat November kemarin, kami sudah melakukan negosiasi dengan pemain. Itu tidak bisa kami lakukan. Ada momen yang lewat. Gara-gara apa? Ya gara-gara tidak ada kepastian kompetisi,” ujar Ram Surahman, sekretaris Persebaya.
“Kalau belum ada itu (izin dari kepolisian), kami tidak akan berbuat apa-apa. Kami sudah kapok kena prank terus. Biaya yang kami keluarkan itu tidak murah untuk melakukan persiapan kompetisi,” imbuhnya.