Bola.com, Jakarta - Julukkan spesialis runner-up pada ajang besar Asia Tenggara masih melekat di skuad Timnas Indonesia, baik itu kelompok U-22 maupun senior.
Pada ajang SEA Games, Indonesia terakhir kali menjuarai pada edisi 1991 di Manila. Pada waktu itu, sepak bola putra masih menggunakan pemain senior. Sepanjang sejarah keikutsertaan, Indonesia tujuh kali tampil di final dan menjadi juara dua kali (1987 dan 1991).
Baca Juga
Advertisement
SEA Games 2019 adalah terakhir kali tim Merah Putih tampil di final setelah pada dua edisi sebelumnya kandas di semifinal.
Pada SEAG 2019 yang digelar di Filipina, Timnas Indonesia U-22 ditangani oleh Indra Sjafri, pelatih yang memiliki rekam jejak lumayan di turnamen usia muda Asia Tenggara.
Indonesia masuk grup neraka pada edisi itu. Bayangkan saja, selain Indonesia, ada Thailand, Vietnam, dan Singapura. Dari enam negara, hanya ada dua yang berhak maju ke semifinal.
Di babak Grup B, Indonesia memenangi pertandingan kunci ketika bersua Thailand. Osvalo Haay dkk. menang 2-0. Indonesia hanya menelan satu kekalahan yakni melawan Vietnam 1-2.
Dominasi Thailand dalam cabang sepak bola putra SEA Games, khususnya selama tiga edisi terakhir akhirnya runtuh.
The War Elephants harus pulang lebih dulu setelah ditahan Vietnam dengan skor 2-2 (5/12/2019). Hasil yang tak bisa dibilang bagus, mengingat Thailand perlu menang untuk merebut tiket semifinal.
Di semifinal, Indonesia bersua Myanmar yang berstatus juara Grup A. Indonesia harus melalui perjuangan berat, yakni menuntaskan laga dengan perpanjangan waktu.
Indonesia unggul 2-0 lewat gol Evan Dimas (57') dan Egy Maulana Vikri (72'). Myanmar membalas dengan cepat lewat gol Aung Kaung Mann (79') dan Win Naing Tun (80'). Evan Dimas dan Osvaldo Haay menjadi penentu kemenangan Timnas Indonesia U-22 dengan gol masing-masing menit ke-102 dan 113.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Berkutik Melawan Vietnam
Timnas Indonesia U-22Â harus puas meraih medali perak SEA Games 2019 Filipina usai ditumbangkan Vietnam. Skuat Merah Putih kalah telak 0-3, Selasa (10/12/2019).
Buat Vietnam, keberhasilan ini berarti lebih buat mereka. Sebelumnya, tim sepak bola putri juga berhasil meraih medali emas, sehingga Vietnam sukses mengawinkan emas sepak bola di nomor putra dan putri.
Timnas Vietnam berhasil melewati seluruh pertandingan tanpa kekalahan. Satu-satunya hasil imbang yang diterima oleh Vietnam adalah kala bersua Thailand, yakni 2-2.
Sementara buat Indonesia, ini semakin memperpanjang kegagalan Merah Putih meraih emas SEA Games 2019 setelah terakhir kali melakukannya pada SEA Games 1991 silam.
Timnas Vietnam harus menunggu dari 1973 sejak mereka (dulu masih bernama Vietnam Selatan) terakhir kali meraih emas. Itu pun dulu SEA Games masih bernama Southeast Asian Peninsular Games.
Timnas Indonesia U-22Â pun makin menasbihkan status spesialis runner-up di SEA Games. Tercatat, Merah Putih sudah lima kali finis sebagai peraih medali perak SEA Games.
Advertisement
Osvaldo Top Scorer
Osvaldo Haay tampil mengejutkan di SEA Games 2019. Pemain asal Papua tersebut menjadi mesin gol Timnas Indonesia U-22 pada ajang tersebut.
Osvaldo membukukan delapan gol dari enam pertandingan tim Garuda Muda. Torehan gol Osvaldo sama dengan bomber Vietnam, Ha Duc Chinh.
Osvaldo sukses membuat satu kali hat-trick saat Indonesia melumat Brunei Darussalam.
Torehan delapan gol tersebut membuat Osvaldo Haay menyamai rekor Kurniawan Dwi Yulianto yang juga pernah membuat delapan gol di SEA Games 2019. Saat itu, Kurniawan merupakan asisten pelatih Timnas U-22.
"Osvaldo Haay pemain yang luar biasa. Saya berharap euforia itu bisa selesai sampai di sini karena masih ada partai final," kata Kurniawan.