Bola.com, Sleman - Persebaya Surabaya pernah menjalani musim yang hebat pada 1996 dan 1997. Bajul Ijo mampu menyegel gelar juara Liga Indonesia yang saat itu bertajuk Liga Kansas.
Persebaya Surabaya menjadi juara setelah mengalahkan Bandung Raya dengan skor 3-1 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Ada satu di antara pemainnya saat itu yang menjadi pahlawan kemenangan.
Advertisement
Reinald Pieters, pria asal Maluku yang kini tentu bisa disebut sebagai satu di antara banyak legenda Persebaya. Bertahun-tahun ia sudah membela Persebaya meski sempat keluar dan masuk beberapa tim lain.
Sampai akhirnya dia harus menjadi Warga Surabaya karena statusnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya. Trofi juara pada 1997 mengantarnya menjadi seorang PNS.
"Saya bekerja di Pemkot Surabaya sejak dilantik menjadi PNS pada 1997, atau setelah membawa Persebaya Surabaya menjuarai Ligina. Kalau masuk di Dispora baru 2008 lalu," ujar Reinald Pieters dalam kanal Youtube Pinggir Lapangan.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mengurus Lapangan
Sejak ditempatkan di Dispora Kota Surabaya, Reinald Pieters lebih banyak bekerja mengurusi lapangan-lapangan yang menjadi aset Pemkot Surabaya. Ia kerap keluar dan masuk lapangan yang berada di level kelurahan, atau Stadion Gelora 10 November Tambaksari dan Stadion Gelora Bung Tomo.
Ia bertugas mengontrol kondisi setiap lapangan agar tetap terawat dengan baik dan dapat digunakan oleh masyarakat, dalam menyalurkan hobi di dunia sepak bola.
"Menjadi PNS lebih banyak mengurusi lapangan-lapangan yang ada di Surabaya," tegasnya singkat.
Reinald Pieters merupakan kepingan skuat generasi emas Persebaya Surabaya pada 1996 hingga 1997. Berada di bawah asuhan Rusdi Bahalwan, ia berkolaborasi dengan nama-nama pemain hebat Persebaya lainnya, seperti Aji Santoso, Anang Ma'arif, Sugiantoro, Uston Nawawi, Carlos de Melo, Yusuf Ekodono, dan Jacksen Tiago.
Advertisement