Bola.com, Malang - Mantan asisten pelatih Arema musim lalu, Siswantoro, membuat langkah berbeda dalam kariernya. Ia mendaftarkan diri menjadi calon Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Malang di Stadion Kanjuruhan, Rabu (23/12/2020).
Siswantoro sudah mempertimbangkan secara matang keputusan tersebut. Ia mendapatkan dukungan dari voters dan koordinator sepak bola tingkat kecamatan yang memintanya maju dalam pencalonan Ketua Askab PSSI Malang.
Advertisement
"Saya memberanikan diri maju setelah diminta teman-teman voters dan korcam. Dua tahun terakhir, sepak bola di Kabupaten Malang kondisinya memprihatinkan. Pembinaan pemain tidak ada. Kompetisi internal juga tidak aktif," ujar Siswantoro.
Rencananya maju menjadi calon Ketua Askab PSSI Malang mulai serius setelah Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jatim meminta agar ada Kongres Luar Biasa di level Kabupaten Malang.
Ketua Askab PSSI Malang sebelumnya, Agusto Arie Frianto, dianggap tidak aktif menjalankan roda organisasi. Dengan begitu, bakal ada KLB di Kabupaten Malang pada 14 Januari 2021 untuk mengganti Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan anggota Exco Askab PSSI Malang.
“Kebetulan saya mendaftar pada hari-hari terakhir. Saya tidak tahu berapa yang sudah mendaftar. Ada tiga calon lain yang saya kenal. Terpenting, niatan saya demi kebaikan sepak bola Kabupaten Malang," ujar Siswantoro.
"Semua calon ketua juga pasti punya keinginan seperti itu. Harapan lainnya, tali silaturahmi dengan voters tetap terjaga, baik yang mendukung saya ataupun yang tidak dalam hal pencalonan ini,” tegasnya.
Sebenarnya, Siswantoro tidak asing dengan lingkup Askab PSSI Malang. Dia pernah menjadi pelatih Persekam Metro FC pada 2009 hingga 2018 silam dan bermarkas di Kabupaten Malang.
Ketika itu timnya didukung penuh PSSI Kabupaten Malang dari segi materi pemain. Jadi, para voters Askab PSSI Malang sudah memahami kemampan Siswantoro.
“Dulu pembinaan di Kabupaten Malang berjalan. Waktu saya melatih Metro FC, saya dapat pemain bagus dari program PSSI Kabupaten Malang. Pemain dari Porprov dan Popda yang saya ambil. Hasilnya ada Andrianto (eks Arema FC), Dedik Setiawan, dan Jayus Hariono. Masih banyak lagi lainnya,” jelasnya.
Selain itu, Siswantoro maju sebagai calon Ketua PSSI Kabupaten Malang juga memiliki misi lain, yakni mengikis unsur politis. Biasanya, jabatan ini banyak diduduki orang yang ingin berkarier di dunia politik, mengingat biasanya proses seperti ini banyak disorot publik.
“Kalau saya, tidak ada niatan politik. Murni untuk sepak bola Kabupaten Malang agar bisa melahirkan pemain bagus lagi,” sambungnya.
Bicara tentang program, Siswantoro ingin membuat kompetisi di level usia dini, U-15, U-17 dan U-19. Kompetisi bukan hanya dari tingkat kecamatan, tapi juga desa, karena dari situ lahir banyak pemain ke tim senior dan profesional.
“Kelompok usia itu yang jadi perhatian khusus. Kalau di situ bagus, pasti ada pemain yang muncul di tim senior,” tegas mantan pemain Arema dan Persik Kediri ini.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Belum Meninggalkan Dunia Kepelatihan
Jika terpilih menjadi Ketua Askab PSSI Malang, apakah karier Siswantoro sebagai pelatih berhenti? Ternyata dia belum punya niat pensiun sebagai pelatih.
“Nanti kalau regulasinya memperbolehkan dan ada kesempatan melatih di tim profesional, saya akan jalani. Tapi, yang penting disiapkan pengurus yang benar-benar solid di Askab PSSI Malang. Kalau sudah berjalan, saya tinggal kontrol dan monitor,” ujar mantan asisten pelatih Arema itu.
Sebenarnya dunia kepelatihan dan pengurus PSSI agak berbeda. Sangat jarang pelatih yang pernah berkarier di klub profesional mau menjabat sebagai Ketua PSSI di daerah. Mayoritas pelatih sudah menikmati gairah meracik komposisi pemain. Tidak perlu repot menyusun program kompetisi dan lain-lain.
“Kalau bagi saya, pahalanya lebih banyak menjadi pengurus PSSI, karena demi kebaikan banyak orang (anggota PSSI Askab Malang),” pungkasnya.
Advertisement