Sukses


5 Turnamen Legendaris Sepanjang Sejarah Sepak Bola Indonesia

Bola.com, Jakarta - Sepak bola Indonesia pernah memiliki sejarah panjang dalam menggelar turnamen-turnamen di luar liga. Namun, sampai saat ini tak ada turnamen yang mampu berlangsung rutin setiap tahun.

Turnamen sepak bola di Indonesia biasanya digelar sebagai ajang pemanasan sekaligus pramusim, dan berlangsung di kawasan tertentu. Hal itu diselenggarakan sebagai wadah klub untuk uji kemampuan sebelum berjuang di liga.

Turnamen sepak bola biasanya menarik perhatian karena mampu menghadirkan tim-tim elite. Bahkan, ada turnamen yang mendapatkan pengakuan FIFA, karena rutin diselenggarakan dan diikuti tim-tim elite dunia.

Jika mengambil contoh ke Inggris, di sana terdapat dua turnamen yang diselenggarakan di luar liga. Contohnya adalah Piala FA dan Piala Liga Inggris.

Meskipun awalnya tak dipandang serius, kedua turnamen itu menjadi agenda tahunan yang mampu melengkapi kemeriahan kompetisi. Bahkan, beberapa tahun terakhir klub-klub elite mulai menganggap ajang tersebut sebagai target yang harus dimenangi.

Namun, situasi yang berbeda justru terjadi di Indonesia. PSSI sebagai induk sepak bola Indonesia gagal menjadikan turnamen sebagai ajang pelengkap musim. Padahal, hal itu sangat berguna karena menyajikan pertandingan menarik dan mempertemukan tim yang berasal dari kasta berbeda.

Lantas, turnamen apa saja yang pernah memeriahkan sepak bola Indonesia pada masa dahulu? Berikut ini lima turnamen sepak bola paling bergengsi dalam sejarah sepak bola Indonesia:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Piala Jusuf

Piala Jusuf merupakan turnamen sepak bola tertua di Indonesia. Turnamen ini diinsiasi oleh M. Jusuf pada 1964 ketika menjadi Panglima Kodam XIV/Hasanuddin.

Selain dikenal penggila sepak bola, Jusuf menilai olahraga bal-balan bisa menjadi ajang pemersatu rakyat di tengah belum stabilnya kondisi politik dan ekonomi di Sulawesi Selatan kala itu.

Seiring perjalanannya, Piala Jusuf berkembang dan diikuti tim-tim yang berasal dari luar Sulawesi Selatan. Pada edisi Piala Jusuf 1984 terdapat tim yang berasal dari Brunei Darussalam dan Singapura.

Sepanjang penyelenggaraannya, Piala Jusuf telah memainkan 12 edisi. PSM Makassar menjadi tim yang paling banyak menjadi juara yakni enam kali.

Meski jadi langganan juara, PSM bukan menjadi tim terakhir yang berjaya di ajang ini. Pada 2007, Juku Eja gagal mempertahankan trofi juara yang mereka raih pada 1999.

Pada 2018, PSM sempat menggelar turnamen di Makassar yang berlabel Piala Super Asia bukan Piala Jusuf. Ajang itu diikuti oleh Ministry of National Defence FC (Kamboja), Home United (Singapura) dan Adelaide United (Australia).

PSM sukses keluar sebagai juara. Dalam laga final, Juku Eja mengalahkan MND FC 3-0 lewat gol Guy Junior, Willem Jan Pluim dan Bruce Djite.

3 dari 6 halaman

Piala Marah Halim

Indonesia pernah memiliki turnamen pramusim yang diakui FIFA pada 1972 bernama Piala Marah Halim. Turnamen tersebut merupakan inisiasi dari orang Medan yang menggilai sepak bola bernama Marah Halim Harahap.

Piala Marah Halim menjadi turnamen yang paling ditunggu penyelenggaraannya setiap tahun. Maklum, ajang tersebut menjadi panggung dari klub-klub lokal untuk unjuk kemampuan.

Bahkan, dalam perjalanannya ada tim besar dari luar negeri yang ikut berpartisipasi. Hal itulah yang membuat FIFA ketika itu sempat memasukkan Piala Marah Halim sebagai agenda turnamen internasional. Selain tim Indonesia, Piala Marah Halim pernah diikuti tim dari Asia, Australia, hingga Eropa.

Sejak digulirkan pertama kali pada 1972, Piala Marah Halim rutin menggelar turnamen pramusim setiap tahun. Kecuali pada edisi 1987-1990.

Pamor Piala Marah Halim kemudian menurun dan terakhir kali digelar pada 1995 setelah vakum pada 1992 hingga 1994. Hingga Marah Halim meninggal dunia pada 2015, turnamen tersebut tak pernah lagi digelar sampai saat ini.

4 dari 6 halaman

Piala Gubernur Jatim

Piala Gubenur Jatim merupakan turnamen pramusim yang diselenggarakan Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Timur mulai 2002. Turnamen ini awalnya diikuti tim-tim yang berasal dari Jawa Timur saja.

Piala Gubernur Jatim biasanya dijadikan ajang untuk mengukur persiapan tim sebelum tampil di liga. Namun, belakangan ajang ini pada akhirnya menjadi pertaruhan gengsi antartim yang berasal dari Jawa Timur.

Pada edisi Piala Gubernur Jatim 2020, terdapat klub yang berasal dari luar Jawa Timur bahkan luar negeri yang turut serta. Mereka adalah Bhayangkara FC, Persija Jakarta, dan Sabah FA (Malaysia) yang menjadi tim undangan.

Persik Kediri dan Persela Lamongan menjadi tim yang paling banyak menjuarai Piala Gubernur Jatim. Keduanya sama-sama mengoleksi lima gelar.

5 dari 6 halaman

Piala Indonesia

Piala Indonesia merupakan turnamen sepak bola yang diselenggarakan PSSI mulai 2005. Piala Indonesia digelar untuk mempertemukan klub sepak bola dari seluruh level kompetisi yakni Liga 1, Liga 2, dan Liga 3.

Pada awal penyelenggaraan, turnamen ini diberi nama sesuai dengan sponsor yakni Copa Dji Sam Soe Indonesia 2005. Ketika itu, turnamen ini diikuti 92 tim yang terdiri dari 36 tim Divisi Utama, 40 tim Divisi Satu dan 16 tim dari Divisi Kedua.

Turnamen yang dibarengi dengan penyelenggaraan liga itu sempat berlangsung rutin sampai 2013. Namun, Piala Indonesia kemudian vakum karena sejumlah alasan.

Pada 2018, Piala Indonesia kembali diselenggarakan. Sayangnya, penyelenggaraan tak berlangsung lancar sehingga memakan waktu yang panjang. PSM Makassar ketika itu menjadi juara setelah mengalahkan Persija Jakarta dengan agregat 2-1.

Sriwijaya FC menjadi klub pengoleksi gelar terbanyak Piala Indonesia. Sejauh ini, klub berjulukan Laskar Wong Kito itu sukses meraih tiga gelar.

6 dari 6 halaman

Piala Presiden

Piala Presiden merupakan turnamen pramusim yang pertama kali digelar pada 2015. Meskipun merupakan turnamen pramusim, Piala Presiden mampu mencuri perhatian sejumlah klub untuk menurunkan skuad terbaik.

Pada edisi perdana, Piala Presiden hanya diikuti 16 tim yang berlaga dari Liga Super Indonesia. Namun, belakangan jumlah peserta ditambah menjadi 20 yang merupakan gabungan dari Liga 1 dan Liga 2.

Piala Presiden awalnya digelar untuk mengisi kekosongan kompetisi saat Indonesia mendapatkan sanksi FIFA. Pada 2016, turnamen Piala Presiden sempat ditiadakan dan ketika itu digantikan dengan Indonesia Soccer Championship yang berformat liga.

Pada 2017 setelah Indonesia terbebas dari sanksi FIFA, PSSI kembali menggelar Piala Presiden. Sehingga turnamen tersebut menjadi agenda tahunan untuk ajang pemanasan sebelum tampil di kompetisi.

Arema FC menjadi klub yang paling banyak meraih gelar Piala Presiden yakni pada edisi 2017 dan 2019. Adapun tim lainnya adalah Persib Bandung pada 2015 dan Persija Jakarta pada 2018.

Piala Presiden saat ini sedang vakum. Pada 2020, PSSI memutuskan tidak menyelenggarakan Piala Presiden karena fokus untuk mengurusi persiapan kompetisi.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer