Bola.com, Jakarta - Ajat Sudrajat memutuskan gantung sepatu setelah membawa Mastrans Bandung Raya meraih trofi juara Liga Indonesia 1995-1996. Meski begitu, pria kelahiran 5 Juli 1962 tetap dikenang sebagai legenda hidup Persib Bandung.
Ajat menjadi simbol kebangkitan Maung Bandung era 1980-an. Aksinya yang elegan plus insting gol yang tinggi jadi trademarknya di lapangan hijau.
Baca Juga
Legenda Timnas Indonesia Ungkap Dua Kunci Lumpuhkan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Maarten Paes Bisa Jadi Penentu!
Gencar Naturalisasi Atlet, Menpora Tegaskan Tak Lupa Rencana Jangka Panjang
PSSI: Kalau Mau Jadi Singa Asia dan Lolos ke Piala Dunia, Timnas Indonesia Harus Menaturalisasi Pemain Keturunan
Advertisement
Bersama Maung Bandung, Ajat meraih trofi juara Piala Perserikatan 1985-1096 dan 1989-1990. Tak hanya di level nasional, pada era ini, nama Persib pun menggema di pentas internasional dengan meraih gelar pada turnamen Pesta Sukan Brunei Darussalam 1986.
Di partai puncak yang berlangsung di Stadion Sultan Hassanal Bolkiah Bandar Seri Begawan, 27 Juli 1986, Maung Bandung mengalahkan tim nasional Malaysia 1-0. Layaknya mantan pemain, Ajax meneruskan kariernya sebagai pelatih. Tapi, berbeda dengan rekan seangkatan atau juniornya, Ajat lebih memilih melatih pemain usia dini.
Kini, ia tercatat sebagai staf pelatih pada Sekolah Sepak Bola (SSB) Pato Siliwangi yang berhomebase di Stadion Siliwangi Bandung.
Dalam channel youtube Jurnal Opah, Ajat berbagi kenanganya bersama Persib, d intaranya saat unjuk kemampuan di Stadion Siliwangi untuk menghibur bobotoh dan keputusannya meninggalkan Persib usai membawa Maung Bandung meraih trofi Piala Perserikatan 1989-1990.
"Sampai sekarang, saya saya merinding bila berada di Stadion Siliwangi. Saya membayangkan teriakan bobotoh saat Persib menjebol gawang lawan dan ejekan mereka ketika kami bermain jelek," kenang Ajat.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Duel Klasik Persib
Meski dua kali membawa Persib meraih trofi juara, Ajax justru tak menjadikan momen itu sebagai kenangan manis saat membela tim kebanggaan Jawa Barat itu. Ajat justru memilih duel melawan PSMS Medan di final Perserikatan 1984-1985, 23 Februari 1985.
Saat itu Persib takluk via drama adu penalti dengan skor 3-4 setelah pada waktu normal dan babak perpanjangan waktu kedua tim bermain imbang 2-2.
Ketika itu, gol sundulan Ajat membawa Persib menyamakan kedudukan 2-2 setelah sempat tertinggal 0-2 dari PSMS. Satu gol Persib lainnya lahir lewat tendangan penalti Iwan Sunarya.
"Gol saya itu terbilang indah karena lahir lewat sundulan yang jaraknya cukup jauh dan membuat Ponirin Meka (kiper PSMS) hanya bisa melongo." ungkap Ajat.
Advertisement