Bola.com, Surabaya - Persebaya lagi-lagi kehilangan pemain asing. Setelah striker David da Silva dan gelandang Makan Konate, kini giliran penyerang sayap Mahmoud Eid yang memutuskan mundur dari klub Bajul Ijo.
Pemain berpaspor Palestina dan Swedia itu mengaku tidak bisa menunggu terlalu lama lagi dengan ketidakjelasan nasib Shopee Liga 1 2020.
Baca Juga
Persib Disebut Beruntung oleh Pelatih Persita, Bojan Hodak: Ya Semoga Sampai Akhir Musim Begitu
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Darel Valentino, Pesona The Last Boy Scout di Tengah Gemerlap Para Bintang di Malut United FC saat Bekuk PSIS di BRI Liga 1
Advertisement
Sampai sekarang, PSSI dan PT LIB belum mengumumkan kepastian meski rencananya akan menggelar kompetisi lagi pada Februari 2021 mendatang.
Mahmoud Eid sebenarnya ingin bertahan bersama Persebaya. Dia berusaha untuk tetap membela Bajul Ijo, meski melihat Makan Konate dan David da Silva telah berpamitan sebelumnya. Tapi, situasi sepak bola Indonesia membuatnya harus mengambil keputusan.
"Situasi di sana (Indonesia) belum menentu. Sisi lain, saya dengar katanya PSSI akan beri kepastian sebelum Desember berakhir. Karena itu saya tunggu sampai Natal. Siapa tahu sudah ada kabar baik. Ternyata situasi tidak berubah,” ungkap Mahmoud seperti dilansir laman resmi klub, Senin (28/12/2020).
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tanggal 25 Desember Jadi Tenggat Waktu
Mahmoud Eid sendiri memutuskan pulang ke Swedia pada November lalu karena vakumnya Liga 1 2020. Dia membuat tenggat waktu sendiri menunggu kepastian sampai 25 Desember 2020.
Jika tidak kunjung ada kepastian, pemain berusia 27 tahun ini akan mundur dan kini ia merealisasikan keinginannya.
"Saya mohon maaf kepada Persebaya dan Bonek atas keputusan ini. Saya ingin sekali bertahan. Tetapi, situasi belum memungkinkan. Semoga secepatnya segera ada kepastian (kompetisi),” ungkap pemain Timnas Palestina itu.
"Saya sampaikan terima kasih pada Pak Azrul, Pak Candra dan jajaran manajemen Persebaya. Coach Aji, coach Mustaqim, coach Uston, coach Bejo dan jajaran tim pelatih."
"Rekan-rekan pemain. Dan tentu saja khusus buat Bonek. Terima kasih semua atas kebersamaan yang terjalin selama ini. Saya pasti sangat merindukan Persebaya dan Surabaya,” lanjutnya.
Advertisement