Bola.com, Bojonegoro - Striker Persita Tangerang, Samsul Arif Munip, punya pengalaman baru. Pekan lalu dia sukses menggelar football camp di daerah asalnya, Bojonegoro, Jawa Timur pada 21-24 Desember 2020.
Event itu digelar tanpa melibatkan event organizer. Samsul Arif turun tangan sendiri mengurus segala keperluannya bersama keluarga dan kerabatnya.
Baca Juga
Advertisement
“Banyak pengalaman yang saya dapat, karena ini kali pertama dan semua saya tangani sendiri. Mulai sewa stadion, perlengkapan dan lainnya. Alhamdulillah ada sponsor dan teman-teman yang ikut membantu karena punya tujuan yang sama untuk sepak bola,” kata mantan pemain Arema dan Persib Bandung itu.
Selama ini, tidak banyak pemain yang membuat football camp seperti itu. Kebanyakan pemain yang masih aktif hanya sebagai bintang tamu untuk memberikan semangat atau pengalaman jadi pesepak bola.
“Saya terinspirasi Coach Jacksen Tiago yang membuat lebih dulu (di Kota Batu). Saya sharing dengannya tentang bagaimana cara membuat football camp. Tentu football camp saya kemarin tidak sempurna seperti yang dibuat Coach Jacksen, karena beliau sudah punya banyak pengalaman, koneksi dan lainnya,” jelasnya.
Samsul belum memiliki lisensi kepelatihan. Tapi dia bisa menularkan ilmu kepelatihan yang didapat dari banyak pelatih yang pernah menanganinya di klub. Untuk memperkuat acaranya, dia melibatkan pelatihnya di Persita Tangerang, Widodo Cahyono Putro, sebaga pelatih tamu.
“Kalau dari saya, temanya belajar dan berlatih sebagai pesepak bola profesional. Bagiamana menjalani training camp, persiapan di klub profesional, dan rutinitas pemain saya aplikasikan dalam acara tersebut, termasuk nutrisi yang dikonsumsi pemain. Coach Widodo memberikan materi pembangunan karakter,” sambung Samsul Arif.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Banyak Peminat Dadakan
Samsul tidak terlalu lama mempersiapkan football camp. Dia baru membuka pendaftaran dua pekan sebelum pelaksanaan. Samsul juga tidak melakukan publikasi di media massa, karena kondisi pandemi virus corona membuat dia khawatir eventnya tidak mendapat izin dari pihak kepolisian.
Tapi, animo masyarakat Jawa Timur melebihi ekspektasi. Semula, Samsul menargetkan peserta 35 pemain dari kelompok usia 10-15 tahun.
“Ternyata yang datang lebih. Ada yang datang daftar di tempat (Stadion Letjen Sudirman, Bojonegoro). Saya yang bingung harus menambah jumlah perlengkapan untuk peserta yang daftar mendadak,” imbuhnya.
Melihat animo itu, Samsul punya mimpi ke depan memiliki sebuah akademi atau sekolah sepak bola dengan kurikulum yang bagus. “Saya ini termasuk pemain yang muncul bukan dari sekolah sepak bola. Tapi akan lebih bagus pastinya kalau generasi selanjutnya lahir dari akademi atau SSB dengan kurikulum yang bagus,” kata dia.
Selain itu, Samsul juga punya jaringan untuk mengorbitkan pemain bagus yang dibinanya nanti.
“Waktu football camp kemarin, ada beberapa pemain yang bagus. Sekarang mereka diakomodir oleh Coach Widodo. Nantinya tidak menutup kemungkinan mereka bisa ikut seleksi timnas di kelompok usianya,” pungkasnya.
Advertisement