Bola.com, Jayapura - Pelatih Persipura U-20, Tony Ho, menilai program latihan dan rangkaian uji coba Timnas Indonesia U-19 di Spanyol terkesan dipaksakan dan mubazir. Tony merujuk kondisi dan cuaca yang dingin di Negeri Matador pada saat ini dan lawan yang dihadapi terkesan tidak siap.
Hal tersebut terlihat dari dua laga uji coba pertama yang tertunda tanpa alasan yang jelas dari PSSI. Dua laga uji coba, yaitu menghadapi Gimnastic de Tarragona U-19 dan Lieda Esportiu U-19 urung digelar.
Baca Juga
Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024, PSSI: Pemain Sudah Tampil Maksimal
Skuad Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Diproyeksikan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games 2025
Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir Jadi Pelatih Striker Timnas Indonesia setelah Tersingkir dari Piala AFF 2024
Advertisement
Akhirnya, pelatih Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong, hanya menggelar internal game yang berakhir imbang pada Senin (4/1/2021). Menurut Tony, sejak awal dirinya tak yakin program latihan dan uji coba di Spanyol bakal berjalan lancar.
"Saya mendapatkna info tim usia muda di Spanyol tidak siap. Malah ada yang bilang, kalaupun uji coba terlaksana, tim yang dihadapi bukan materi terbaik mereka," ujar Tony Ho kepada Bola.com di Makassar, Selasa (5/1/2021).
Selain itu, sejalan dengan tertundanya Piala Dunia U-20 dan Piala AFC U-19, tujuan latihan dan uji coba Timnas Indonesia U-19 di Spanyol menjadi sumir.
"Kalau sekadar latihan, lebih baik di Indonesia saja, dan beruji coba dengan tim lokal. Kalaupun harus keluar negeri, lebih baik ke Korea Selatan sesuai program awal Coach Shin Tae-yong," tegas pelatih yang sudah mengantongi lisensi kepelatihan Pro AFC ini.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Fokus Pembinaan Usia Muda
Tony Ho sempat menyarankan agar PSSI lebih fokus kepada pembinaan dengan menggelar turnamen usia muda untuk mendapatkan bibit-bibit pemain muda yang diproyeksikan memperkuat tim nasional, termasuk Timnas Indonesia U-19.
Menurut Tony, masih banyak pemain muda yang memiliki potensi untuk menjadi bagian dari skuat Garuda Muda.
"Dari turnamen tersebut, Coach Shin Tae-yong dan stafnya bisa melihat dan memilih langsung pemain yang dibutuhkannya," ungkap Tony.
Selain itu, pelatih Persipura U-20 itu berpendapat menggelar turnamen menjadi lebih realistis ketimbang menghabiskan anggaran untuk melakukan pemusatan latihan ke luar negeri.
"Andai Piala Dunia U-20 tetap terlaksana tahun ini, saya menilai TC ke luar negeri, khususnya ke Spanyol kesannya tetap dipaksakan," ujarnya.
Tony memahami kesulitan PSSI menggelar kompetisi karena izin dari kepolisian yang tidak keluar. Namun, ia berpendapat seharusnya ada komunikasi yang baik antara federasi dan pihak kepolisian agar semua bisa terlaksana dengna baik, seperti halnya yang terjadi di sejumlah negara tetangga.
"Pandemi COVID-19 memang membuat situasi menjadi sulit. Tapi, kalau negara lain bisa menggelar kompetisi, kenapa Indonesia tidak bisa? Padahal kondisi mereka tidak lebih baik. Artinya, ada komunikasi yang tidak berjalan dengan baik, sehingga kesepahaman antara PSSI dan aparat tidak berjalan dengan baik," pungkasnya.
Advertisement