Bola.com, Malang - Mantan asisten pelatih Arema FC, Siswantoro maju dalam pencalonan Ketua PSSI Askab Malang. Pemilihannya akan dilangsungkan dalam Kongres Luar Biasa di Pendopo Kabupaten Malang 14 Januari.
Siswantoro jadi satu-satunya calon yang berlatar belakangan mantan pemain dan pelatih tim profesional.
Baca Juga
Advertisement
Meski baru pertama kali maju, dia sudah merapatkan barusan untuk dapat dukungan dari voters yang ada di PSSI Askab Malang.
“Ada 37 voters di Kabupaten Malang. Insyaallah kami sudah dapat dukungan dari 22 voter. Mereka juga sudah memberikan surat dukungan atau rekomendasi resmi. Tapi bukan berarti kami percaya diri berlebihan. Tetap berusaha untuk terus berkomunikasi dengan semua voters untuk menampung semua harapan mereka,” kata mantan pelatih Persekam Metro FC ini.
Selain didukung mayoritas voters, Siswantoro juga dapat dukungan dari para pelaku sepakbola tanah air. Baik dari pelatih maupun pemain.
Beberapa mantan anak buahnya di Arema, seperti Hamka Hamzah, Ahmad Alfarizi, Jayus Hariono, Dedik Setiawan dan lainnya memberikan semangat kepada Siswantoro.
“Jika nantinya terpilih, semoga amanah dan bisa membuat sepak bola Kabupaten Malang lebih baik. Banyak muncul juga pemain bagus dari sana,” kata Hamka yang kini jadi kapten tim Persita Tangerang itu.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dukungan Mengalir
Mantan pelatih Arema, Joko Susilo juga ikut memberi dukungan. Dia melihat ini kesempatan sepakbola Kabupaten Malang bisa lebih baik jika dipimpin seorang pelatih dan mantan pemain.
Sementara di tim sukses Siswantoro, ada rekannya yang juga mantan pelatih kiper Arema, Yanuar ‘Begal’ Hermansyah. Dia bersama para mantan pemain lainnya, Didit Thomas, Setyo Adi Prastowo dan lainnya ikut mengawal hingga proses pemilihan selesai.
Yang paling diantisipasi tentunya politik uang yang biasanya terjadi dalam pemilihan.
“Ini sebagai antisipasi. Pak Sis, sudah bekerjasama dengan pihak penyidik untuk persoalan politik uang. Kami juga sudah ke Polres Kabupaten Malang untuk mengawal hal ini,” jelas Begal.
Advertisement