Bola.com, Jakarta - 11 tahun bersama Persib Bandung dengan raihan trofi juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015 membuat Hariono menjadi sosok yang dicintai dan medapat respek yang besar dari Bobotoh Maung Bandung.
Sejatinya, Hariono ingin mengakhiri kariernya bersama klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat itu. Tapi, keputusan Robert Alberts, pelatih Persib yang mempersilakannya untuk mundur membuatnya tak punya pilihan lain selain pergi.
Baca Juga
Netizen Ngeri dengan Skuad Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Ada Trio Ronaldo - Rivaldo - Kaka
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026
Advertisement
Hariono terakhir memperkuat Persib saat menjamu PSM Makassar di Stadion Jalak Harupat, Minggu (22/12/2019). Setelah laga yang dimenangkan Persib dengan skor 5-2 ini, Hariono emosional mengucapkan kalimat perpisahan di hadapan puluhan ribu bobotoh, jajaran pelatih, pemain dan ofisial Persib.
Selepas dari Persib, Hariono kemudian berlabuh di Bali United. Dalam channel youtube Omahbalan, Hariono tanpa sungkan mengaku menjadikan perpisahannya dengan Persib sebagai momen yang paling berkesan dalam karier sepak bolanya.
"Dari perpisahan itu, saya mendapat pelajaran besar. Terutama arti sepak bola dari sisi kehidupan yang lain," kenang Hariono.
Hariono 11 tahun berkostum Persib dengan tampil sebanyak 239 di laga kompetisi. Pada periode itu, Hariono yang berposisi sebagai gelandang bertahan ini hanya mencetak dua gol yang semuanya tercipta lewat tendangan penalti.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gol Penalti
Gol penalti pertama Hariono terjadi ketika Persib menjamu Perseru Serui pada laga pekan ke-31 Torabika Soccer Champioship 2016. Pada laga yang dimenangkan Persib dengan skor 6-2, eksekusi penalti Hariono menjadi gol penutup. Ada cerita menarik dibalik eksekusi penalti ini.
Pelatih Persib saat itu, Djajang Nurjaman ingin Hariono mencetak gol buat Maung Bandung yang sudah dibelanya selama delapan musim. Alhasil, tendangan penalti yang biasanya jadi milik Tony Sucipto diberikan ke Hariono.
"Saya sebenarnya sudah menolak tugas itu. Tapi, bobotoh terus meneriakkan nama saya. Atep (kapten Persib) juga mengejar dan memaksa saya jadi eksekutor penalti," ungkap Hariono.
Hariono akhirnya berhasil menjalankan tugasnya. Namun tak ada selebrasi yang ditunjukkan Hariono layaknya seorang pemain yang berhasil mencetak gol.
"Saya juga bingung mau melakukan selebrasi apa saat itu," terang Hariono yang dikenal sebagai sosok pendiam tapi pekerja keras di lapangan hijau itu.
Gol penalti kedua Hariono pada laga terakhirnya bersama Persib menghadapi PSM Makassar di Liga 1 2019. Seperti penalti pertama, Hariono juga tak melakukan selebrasi untuk merayakan golnya itu.
Advertisement
Jersey Nomor 24
Ketika berkostum Persib selama 11 tahun, Hariono identik dengan jersey bernomor punggung 24. Terkait nomor ini, Hariono mengaku tak memiliki permintaan khusus. Kebetulan hanya nomor itu yang belum dipilih pemain lain.
Edi Kurnia, kiper Persib yang memakai nomor ini pada musim sebelumnya sudah memilih nomor lain.
"Sebenarnya, saya ingin memakai nomor 14 seperti ketika memperkuat Deltras. Justru nomor 24 ini kemudian identik dengan saya," tutur Hariono.
Selepas dari Persib, Hariono menerima tawaran kontrak semusim bersama Bali United jelang Liga 1 2020. Kini, kontraknya berakhir dan belum ada pembicaraan ulang dengan manajemen Bali United.
"Saat itu saya dalam posisi menunggu dan fokus mengurus keluarga," pungkas Hariono.