Bola.com, Malang - Nasib pesepak bola Tanah Air saat ini masih dalam masa kelabu. Selain bayaran dipangkas hingga 75 persen selama pandemi virus corona, kompetisi juga tak kunjung ada kepastian.
Beberapa klub memilih membubarkan tim setelah mayoritas kontrak pemain berakhir. Untuk pemain Arema FC, saat ini juga waswas. Karena mayoritas kontrak mereka berakhir pada Februari 2021.
Baca Juga
Semangat Membara Bang Jay Idzes Menyambut Lanjutan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maret 2025!
Marselino Ferdinan dan 3 Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Main Kinclong saat Taklukkan Arab Saudi: Petarung Tangguh
Pelatih Bahrain Mulai Ketar-ketir Jelang Lawan Timnas Indonesia: Sangat Sulit, Mental Harus Disiapkan!
Advertisement
Beberapa pemain sempat mencurahkan kegalauannya lewat media sosial. Untuk meredakannya kegelisahan itu, manajemen Arema terbuka dengan keluh kesah pemainnya.
“Manajemen terus berkomunikasi dengan pemain. Banyak yang tanya kejelasan kompetisi. Kami sampaikan kalau informasi dari federasi masih berubah-ubah. Hari ini positif, besok belum tentu lagi,” jelasnya.
Manajemen Arema hanya bisa menghimbau agar pemain sementara waktu bisa menekan pengeluarannya.
“Kami sampaikan, pemain harus tetap profesional. Kondisi seperti ini harus tetap jaga kondisi meski dengan latihan sendiri. Untuk persoalan finansial, terpenting bisa menyekolahkan anak dan menghidupi keluarga. Gaya hidup cukup dan tidak neko-neko dulu,” sambung Ruddy.
Arema mengakui jika saat ini jadi periode paling suram. Saat kompetisi dihentikan pada 1998 dan 2015, bayaran pemain tidak dipangkas seperti ini. Manajemen masih dapat pemasukan dari turnamen atau uji coba yang ditiketkan.
“Kalau sekarang, tidak bisa dapat pemasukan seperti itu. Meski pertandingan digelar tanpa penonton, tetap tidak dapat izin (kepolisian),” tegasnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Harapan Arema
Lantas bagaimana jika sampai Februari dan kontrak mayoritas pemain Arema berakhir, sepak bola Indonesia masih vakum? Arema berharap itu tidak terjadi.
Kemungkinan terburuknya, Arema bisa mengikuti jejak Madura United. Membubarkan tim saat mayoritas kontrak pemain habis namun masih belum ada kejelasan kompetisi atau turnamen.
Tapi itu jadi opsi terakhir. Arema bakal lebih dulu berkomunikasi dengan direksi dan juga pemain untuk menentukan kebijakan yang akan diambil.
“Jujur kami belum bisa membuat rencana jauh pada tahun 2021. Pertama, menunggu kepastian turnamen atau kompetisi dulu,” pungkasnya.
Advertisement