Sukses


Kapolri Akan Memasuki Masa Pensiun, Adakah Harapan Buat Kompetisi Shopee Liga 1 Kembali Bergulir?

Bola.com, Jakarta - Hingga saat ini kelanjutan kompetisi Shopee Liga 1 2020 masih gelap. Penyebabnya adalah belum ada kepastian dari pihak keamanan, dalam hal ini Kepolisian, terkait pemberian ijin.

Sejak pandemi Covid 19 merebak, kompetisi sepak bola di Indonesia, Shopee Liga 1 dan Liga 2 2020 dihentikan sejak bulan Maret. Sempat ada rencana kompetisi Liga 1 kembali bergulir pada bulan Oktober.

Namun hanya dua hari jelang kompetisi dimulai kembali, pihak Kepolisian memastikan bahwa ijin belum bisa dikeluarkan untuk menggelar kompetisi. Padahal PSSI dan PT Liga Indonesia Baru sebagai operator sudah siap memutar kompetisi. PT LIB ketika itu sudah melakukan sejumlah persiapan dan menerapkan protokol yang disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid 19.

Setelah pergantian tahun 2021 dan Pilkada selesai dilakukan di sejumlah daerah, terbut harapan kompetisi kembali bergulir. Hal ini ditambah dengan rencana pergantian pucuk tertinggi pimpinan Kepolisian.

Kapolri Idham Azis akan segera memasuki masa pensiun pada 25 Januari 2021. Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menyiapkan nama penggantinya. Sejumlah nama petinggi Kepolisian menjadi kandidat untuk menggantikan Idham Azis.

Menurut Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Presiden Jokowi sudah mempertimbangkan calon Tribrata I.

"Ya pasti sudah (Presiden Jokowi mempertimbangkan), karena kan berkaitan dengan waktu," kata dia saat di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 4 Januari 2021.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Hak Prerogatif Presiden

Menyikapi hal tersebut, anggota Komisi III DPR RI, Arsul Sani mengatakan, pihaknya tak bisa mengintervensi. Semuanya merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.

"Kami menunggu saja, itu hak prerogatifnya Presiden. Nanti setelah diputuskan dan dikirim ke DPR baru kita nilai," jelas Arsul, Kamis (7/1/2021).

Sementara itu, menurut Menkopolhukam Mahfud Md, hingga kini belum ada nama final yang diserahkan Presiden Jokowi kepada DPR.

"Belum ada yang final, semua nama yang beredar masih spekulasi," kata Mahfud saat dikonfirmasi Liputan6.com, Kamis (7/1/2021).

Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan, nama-nama yang beredar terkait calon Kapolri pengganti Jenderal Polisi Idham Aziz masih bersifat spekulasi. Menurutnya, belum ada nama final yang diserahkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke DPR.

Dia meminta semua pihak untuk menunggu nama-nama calon Kapolri diumumkan dan diserahkan ke DPR untuk menjalani fit and proper test.

Namun, Mahfud tak menyebut kapan nama calon Kapolri akan diserahkan ke parlemen.

"Tunggu saja," ungkap Mahfud.

 

3 dari 4 halaman

Senioritas di Polri

Salah satu nama yang muncul sebagai kandidat adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.

Menurut pengamat Kepolisian Bambang Rukminto, jenderal bintang dua seperti Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran masih memiliki peluang untuk turut andil dalam persaingan di bursa calon Kapolri.

"Peluang selalu ada, karena Presiden Jokowi ini tak bisa ditebak maunya," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (7/1/2021).

Meski ada peluang, Bambang menyebut peluang itu kecil kalau melihat masalah senioritas di tubuh Polri.

Menurut dia, tidak ada urgensinya untuk memotong generasi dengan mengangkat jenderal junior sebagai pucuk pimpinan tertinggi. Dia khawatir kalau itu terjadi justru akan membuat internal Polri bergejolak.

"Karena akan memunculkan resistensi di internal oleh seniornya. Dan ini butuh energi dan waktu yang tak sedikit untuk mengkonsolidasikan. Lebih baik energi itu digunakan untuk pembenahan internal, membangun organisasi Polri modern di masa depan," jelas Bambang.

Sementara itu, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, saat ini muncul sebuah gagasan dari lingkungan Istana Kepresidenan untuk membuat satu paket pergantian Kapolri dan Wakapolri.

"Yakni menaikkan Wakapolri Komjen Gatot Eddy menjadi Kapolri pengganti Idham Azis dan sekaligus mendorong Kabareskrim Komjen Sigit menjadi Wakapolri menggantikan Gatot Eddy," kata Neta dalam keteranganya, Rabu (6/1/2020).

Menurut Neta, opsi paket tersebut semakin serius dibahas kalangan Istana atau kalangan dekat Presiden Jokowi menjelang penyerahan nama Kapolri baru ke DPR, setelah Wanjakti Polri dan Kompolnas menyampaikan usulan nama nama calon Kapolri kepada Presiden.

"Diperkirakan usulan nama calon Kapolri itu sudah disampaikan Wanjakti Polri, sementara usulan nama dari Kompolnas diperkirakan baru diserahkan pada Jumat 8 Januari 2021," ujarnya.

Akan tetapi, lanjut Neta, di lingkungan Istana Kepresidenan saat ini memang sudah mengkristal dua nama calon Kapolri, yakni dari senior Akpol 88 dan junior Akpol 91. Sementara, dari kalangan internal Polri berharap Presiden Jokowi memilih jenderal senior sebagai Kapolri pengganti Idham Azis.

 

4 dari 4 halaman

Calon Lain

Nama-nama lain yang muncul adalah Kabaharkam Polri Komjen Agus Andrianto, dan Kabaintelkam Polri Komjen Rycko Amelza Dahniel juga muncul dari internal Polri sendiri sebagai Kapolri.

Sementara dari struktur luar Polri ada dua nama yang digadang-gadang sebagai calon Kapolri, yakni Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar dan Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN) Komjen Bambang Sunarwibowo.

Namun, hingga hari ini, Kamis (7/1/2021) Presiden Jokowi belum mengumumkan dan mengirimkan nama calon Kapolri pilihannya ke DPR untuk diuji. Siapapun yang dipilih oleh Presiden nantinya, layak jika harapan kompetisi Shopee Liga 1 bisa mendapatkan ijin dari pihak Kepolisian dan kembali bergulir.

Video Populer

Foto Populer