Bola.com, Malang - Pesepak bola Tanah Air, termasuk penggawa Arema FC, kompak melakukan kampanye melalui media sosial. Mereka mengunggah sebuah kalimat bernada sindiran dalam akun instagram mereka bertuliskan, "Membayangkan negara paling fanatis dengan sepak bola, tapi tak memiliki kompetisi sepak bola."
Kalimat tersebut boleh dibilang ironis, karena sejumlah negara lain di Asia bisa menggelar kompetisi di tengah pandemi COVID-19.
Baca Juga
Advertisement
Namun, Indonesia yang memiliki fanatisme sepak bola luar biasa, sejak Maret 2020 hingga saat ini belum lagi menggelar kompetisi sepak bola profesionalnya.
Kampanye #AyoMainLagi pun didengungkan oleh para pesepak bola Indonesia dengan kalimat sindiran seperti tertulis di atas. Para pemain Arema FC pun kompak mengunggah kampanye tersebut di Instagram mereka, baik di fitur feed maupun story.
Syaiful Indra, Hanif Sjahbandi, Caio Ruan, dan beberapa pemain lain tidak ketinggalan untuk meramaikan kampanye tersebut.
"Saya baru tahu kalimat itu di Instagram. Saya mengikuti karena berharap sepak bola segera ada kejelasan," ujar Syaiful Indra Cahya yang merupakan bek kanan Arema FC.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pemain Asing pun Tak Ketinggalan
Tidak hanya pesepak bola Indonesia, sejumlah pemain asing pun ikut mengampanyekannya, termasuk duo asing Persija Jakarta, Marko Simic dan Marco Motta. Bek asing Arema FC, Caio Ruan, tidak ketinggalan untuk berkampanye meski terbilang baru berada di Indonesia.
"Saya berbicara sebagai atlet sepak bola profesional. Kami membutuhkan sepak bola agar hidup bahagia lagi," ujar Caio.
Bek asal Brasil ini memang belum merasakan atmosfer sepak bola Indonesia yang sesungguhnya. Ia datang pada masa pandemi COVID-19 dan sepak bola di Indonesia sudah terhenti.
Kini ia berharap bisa segara berjibaku lagi di lapangan hijau. Caio melakukan pengorbanan merantau dari Brasil demi merasakan kompetisi di Indonesia. Ini menjadi perantauannya yang pertama, sehingga Caio tidak ingin pulang dengan kegagalan.
Advertisement