Bola.com, Bandung - Dampak pandemi COVID-19 ke sepak bola Indonesia tidak hanya membuat terhentinya kompetisi Shopee Liga 1. Kini sektor bisnis di dunia sepak bola Indonesia pun terganggu, seperti yang dialami sebuah kafe di markas Persib Bandung yang harus berhenti beroperasi.
Bisnis kafe yang dibangun manajemen Persib Bandung dengan nama '1933 Dapur dan Kopi' yang terletak di lantai 1 Graha Persib, Jalan Sulanjana, Bandung, kini benar-benar berhenti beroperasi.
Baca Juga
Hasil Liga Italia: Inter Milan Ngamuk! Habisi Hellas Verona 5-0 dan Kudeta Napoli dari Puncak Klasemen
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Terus Lebarkan Sayap: Dirikan STY Sports Group dan Akademi Sepak Bola di Jakarta
Hasil Leicester City Vs Chelsea: Pelan Tapi Pasti, The Blues Dekati Liverpool dan Man City!
Advertisement
Kafe yang diresmikan pada 2018 itu bangkrut sejak satu bulan lalu akibat imbas dari pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020.
Namun, Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono, membantah jika kafe yang sudah berhenti beroperasi itu bangkrut karena imbas dari pandemi COVID-19. Menurutnya, akan ada pengelola baru dan akan dibuka kembali.
"Kalau kafe itu bukan bangkrut, tapi bakal ada pengelola yang baru. Sekarang lagi persiapan untuk dibuka kembali," jelas Teddy Tjahjono saat dihubungi, Jumat (8/1/2021).
Teddy memastikan kafe dengan nuansa Persib itu akan kembali dibuka dalam waktu dekat. "Awal Februari akan ada pengelola kafe yang baru. Kita lihat aja, nanti dikabari," ujar Direktur Persib Bandung itu.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Ada Pemasukan
Namun, Teddy Tjahjono memang mengakui terhentinya kompetisi Shopee Liga 1 membuatnya cukup pusing. Persib Bandung juga tidak mendapatkan pemasukan dan mengalami kerugian.
"Memang dengan tidak ada pertandingan, klub juga pusing. Kami tidak ada pemasukan, malah rugi, babak belur," tegas Teddy.
Apalagi kompetisi Indonesia Basketball League (IBL), di mana tim basket Prawira yang juga satu manajemen dengan Persib, mengalami pengunduran jadwal kompetisi karena pemberlakukan PSBB Jawa dan Bali oleh pemerintah pusat.
Advertisement