Bola.com, Samarinda - Borneo FC mulai kesulitan mencari sumber penghasilan di tengah ketidakpastian nasib Shopee Liga 1. Presiden Borneo FC, Nabil Husein, mengaku harus memutar otak agar bisa terus memenuhi kewajiban terhadap pemain, pelatih, dan ofisial.
Shopee Liga 1 sudah terhenti hampir 10 bulan karena pandemi COVID-19. Selama itu pula, Borneo FC dan klub lainnya harus mencari cara untuk tetap membayarkan gaji kepada pemain, pelatih, dan ofisial.
Advertisement
Meskipun hanya 25 persen dari nilai kontrak, namun kewajiban tersebut tetap saja terasa berat. Klub-klub Shopee Liga 1 tak memiliki sumber penghasilan karena vakumnya kompetisi.
“Semua tim sekarang megap-megap mencari dana untuk menghidupi tim. Sementara kompetisinya tak berputar sama sekali," kata Nabil Husein seperti dikutip situs resmi klub, Sabtu (9/1/2021).
Ketidakpastian lanjutan kompetisi juga membuat Borneo FC mengurungkan niat untuk mengumpulkan pemain pada Januari 2021. Nabil menegaskan akan mengumpulkan pemain begitu ada kepastian dari PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait jadwal kickoff.
"Kami sebenarnya ingin menggelar latihan di tengah Januari ini. Namun, semuanya harus kami ubah,karena tak ada kejelasan sama sekali," tegas Nabil.
Borneo FC tampil memukau pada awal musim Shopee Liga 1. Klub berjulukan Pesut Etam itu saat ini berada di peringkat ketiga klasemen sementara dengan raihan enam poin hasil dua kali menang dan sekali kalah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tuntut Kejelasan
Nabil Husein berharap, PSSI dan PT LIB segera memutuskan kejelasan nasib Shopee Liga 1. Hal itu dilakukan agar Borneo FC dan klub lainnya bisa mengambil sikap mengenai langkah selanjutnya untuk masa depan tim.
"Mau lanjut atau tidak, itu yang kami tunggu. Semoga saja ada kejelasan dalam waktu dekat," harap Nabil Husein.
"Yang jelas semua butuh persiapan dan tak bisa dilakukan secara dadakan. Kami pun tak bisa melakukan planning persiapan secara mendadak karena semua harus terprogram," tegas Nabil.
Advertisement