Bola.com, Malang - Manajemen Arema FC tampaknya tengah sensitif karena imbas dari belum adanya kejelasan kompetisi atau turnamen pada 2021. Apalagi di tengah ketidakpastian tersebut, banyak pertandingan tidak resmi yang masih bisa berjalan, baik hanya fun game maupun tarkam.
Hal tersebut diungkapkan oleh General Manager Arema FC, Ruddy Widodo. Menurutnya, sampai saat ini masih banyak pertandingan yang berstatus fun game digelar, terutama di Jakarta, dan itu berjalan tanpa adanya masalah.
Baca Juga
Efek Nataru, Timnas Vietnam Harus Dibagi Dua Kloter setelah Menjalani Leg Pertama Semifinal Piala AFF 2024
10 Wonderkid Pilihan Lionel Messi dan Nasibnya Sekarang: Ada Timo Werner dan Pinjaman Abadi
Cerita Para Raksasa yang Tenggelam di Pegadaian Liga 2 2024/2025: Berjuang Lolos dari Ancaman Degradasi
Advertisement
"Sekarang kami hanya bisa menggerutu. Kompetisi yang resmi belum bisa berjalan, tapi yang tidak resmi masih bisa berjalan. Coba saja cek di lapangan Senayan, masih banyak yang antre menggunakan lapangan," ujar Ruddy Widodo.
Apalagi dalam pertandingan bertajuk fun game itu, banyak pemain profesional yang terlibat. Memang pertandingan itu menjadi ajang pelampiasan para pemain karena tidak adanya kompetisi resmi yang diputar PSSI dan PT Liga Indonesia Baru lantaran tidak mendapat izin dari kepolisian.
"Lebih baik kalau ada kompetisi resmi. Ada protokol kesehatan yang juga nantinya bisa menjadi pakem untuk semua pertandingan sepak bola," ujar GM Arema FC itu.
Â
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Merasa Iri
Pada dasarnya, manajemen Arema FC tidak mempermasalahkan terkait adanya penyelenggaraan tarkam maupun fun game. Bahkan manajemen tim berjulukan Singo Edan itu juga tidak mempermasalahkan jika pemainnya bermain dalam laga fun game.
Namun, yang menjadi permasalahan adalah kompetisi resmi tidak kunjung mendapatkan izin dari kepolisian. Manajemen Arema FC pun mulai merasa iri dengan kondisi ini.
"Sebenarnya kami sempat berbincang langsung dengan pihak kepolisian saat Arema FC latihan bersama Madura United. Kepolisian datang meminta laga dihentikan karena event itu disiarkan lewat live streaming. Kepolisian menganggapnya hal itu mengundang suporter untuk datang," ujar Ruddy.
"Tapi bagi kami, jika tidak ada live streaming, justru penonton akan datang ke stadion. Tidak ada yang salah. Namun, akan lebih baik jika semua diselesaikan dengan bahasa sepak bola. Artinya, sepak bola tetap diutamakan berjalan, sambil mencari solusi bagaimana tidak mengundang keramaian," tegasnya.
Advertisement