Bola.com, Bandung - Muhammad Agung Pribadi hanya sebentar di Persib Bandung. Maklum, ia lebih banyak duduk di bangku cadangan.
Meski demikian, di Persib, pemain yang akrab disapa Agung Pribadi ini merasakan gelar juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015.
Baca Juga
Advertisement
Sebelum ke tim senior, Agung merupakan pemain andalan Persib U-21. Bek sayap ini membawa Persib U-21 juara Liga Super Indonesia U-21 tahun 2009.
Prestasi itu mengantarkan Agung ke tim Persib senior. Sebelum berkarier di Persib, pemain asal Rancaekek, Kota Bandung ini sempat menimba ilmu di SSB UNI saat masih di Jalan Karapitan, Kota Bandung.
"Awalnya orang tua masukin Agung ke SSB di UNI setelah lulus SD. UNI masih di Karapitan. Sebenarnya yang digadang gadang jadi pesepakbola itu kakak, namanya Zakky tapi telat masuk SSB. Kelas 1 SMA masuk SSB UNI. Padahal bakat bagus di Kakak," jelas Agung dalam channel YouTube Republik Bobotoh TV.
Menurut Agung, secara permainan, teknik, dan skill, kakaknya lebih bagus.
"Tapi saya akhirnya yang terus, tapi kakak mendukung terus. Meskipun dulu saya cadangan di Persib Bandung, alhamdulillah didukung terus," ucap Agung.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Capek di Jalan
Agung dilanda kejenuhan lantaran setelah sekolah di SMP 10 Bandung, ia harus latihan di SSB UNI.
"Ada rasa bosan. Dulu sekolah di SMP 10, jadi kalau sekolah pagi, latihan sore. Kalau sekolah siang, latihan pagi. Terbayang naik kereta jam setengah 6 pagi saat SMP. Kadang jalan kaki dari Cikudapateuh ka Karapitan (UNI SSB)," cerita Agung.
"Capek di perjalanan. Papap (ayah) juga sempat nanya juga ke Agung soal main bola, tapi Agung enggak menjawab," tuturnya.
Namun, saat ada seleksi untuk Piala Geger Sunten, Agung kembali memiliki semangat dan menyampaikan kepada kedua orang tuanya ikut seleksi.
"Apalagi papap mah ingin anaknya ada yang ingin jadi pemain bola," tutur pemain bernomor punggung 13 di Persib Bandung ini.
Setelah membawa Persib juara, pria kelahiran 23 Juli 1989 ini dipinjamkan ke Persela Lamongan kemudian berlabuh ke PSIM Yogyakarta, dan terakhir di PSKC Cimahi.
Advertisement