Bola.com, Jakarta - Ismed Sofyan pantas masuk daftar legenda di Persija Jakarta. Selain menjadi pemain terlama berkostum Tim Macan Kemayoran, yakni dari 2002 sampai sekarang, ia sudah mempersembahkan trofi Liga 1 dan Piala Presiden 2018.
Selama 19 tahun bersama Persija, pria kelahiran 28 Agustus 1979 itu tentu merasakan momen pahit dan manis bersama tim ibukota. Dalam kanal YouTube Persija Jakarta, Ismed Sofyan mengungkapkan momen pahitnya bersama Persija pada 2005.
Baca Juga
Drama Timnas Indonesia dalam Sejarah Piala AFF: Juara Tanpa Mahkota, Sang Spesialis Runner-up
5 Wonderkid yang Mungkin Jadi Rebutan Klub-Klub Eropa pada Bursa Transfer Januari 2025, Termasuk Marselino Ferdinan?
Bintang-Bintang Lokal Timnas Indonesia yang Akan Turun di Piala AFF 2024: Modal Pengalaman di Kualifikasi Piala Dunia
Advertisement
Di mana pada tahun yang sama, Ismed dan Persija gagal meraih trofi juara dalam dua event besar yakni Liga Indonesia dan Copa Dji Sam Soe (Piala Indonesia). Padahal, laga final kedua ajang itu berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta yang dipadati puluhan ribu Jakmania.
Di final Liga Indonesia 2005 pada 25 September silam, Persija takluk di tangan Persipura dengan skor 2-3 lewat babak tambahan waktu. Pada 19 November 2005, di tempat yang sama, Persija harus tertunduk lesu setelah dikalahkan Arema Malang dengan skor 4-3 di partai puncak Copa Dji Sam Soe.
Yang membesarkan hati Ismed adalah, Persija menembus final dua event itu dengan materi tak sementereng ketika meraih trofi juara Liga Indonesia 2001 dan 2018. Termasuk tak diperkuat Bambang Pamungkas yang hengkang ke Selangor FC (Malaysia).
Ismed pun harus menunggu sampai 2018 untuk merasakan manisnya gelar juara. Di Liga 1 2018 yang menerapkan sistem kompetisi penuh, Persija Jakarta akhirnya meraih trofi juara setelah di klasemen akhir unggul satu angka atas pesaingnya, PSM Makassar yang mengoleksi 61 poin.
"Format kompetisi penuh membuat setiap poin jadi sangat berharga. Beda dengan format sebelumnya yang menerapkan sistem wilayah, 8 besar, Semifinal dan Final," terang Ismed.
Gelar Liga 1 2018 melengkapi sukses Persija Jakarta di Piala Presiden pada tahun yang sama. Di mana pada laga final, Tim Macan Kemayoran mengalahkan Bali United dengan skor 3-0 di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, 17 Februari. Pada laga final ini, Ismed Sofyan bertindak sebagai kapten Persija.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Apresiasi Militansi Jakmania
Pada kesempatan itu, Ismed Sofyan menjelaskan peran penting Jakmania dibalik sukses dirinya bersama Persija Jakarta. Secara pribadi, Ismed mengaku sangat termotivasi menunjukkan kemampuan terbaik untuk membuat Jakmania bahagia dan bangga.
Selama 19 tahun memperkuat Persija, Ismed menjadi saksi hidup militansi Jakmania yang terus bergelora dari tahun ke tahun. Dalam kurun waktu itu, Ismed merasakan dukungan total Jakmania ketika beraksi di Stadion Lebak Bulus, Stadion Patriot Bekasi, dan Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
Ketika disuruh memilih, Ismed menunjuk Stadion GBK sebagai lokasi yang paling nyaman buatnya untuk unjuk kemampuan. Sebab, di stadion terbesar Indonesia itu, jumlah Jakmania yang datang untuk mendukung Persija sangat besar.
"Saya berterima kasih kepada Jakmania yang total mendukung Persija di mana pun kami bertanding," terang Ismed.
Termasuk saat Persija bermain di luar negeri. Ismed merujuk laga Persija ketika bersua Tampines Rovers (Singapura) pada Piala AFC 2018 di Stadion Jalan Besar.
"Kami seperti bermain di rumah sendiri karena jumlah Jakmania justru lebih banyak dari suporter tuan rumah," ungkap Ismed. Persija pun memenangkan laga itu dengan skor 4-2.
Sumber: YouTube Persija
Advertisement