Bola.com, Malang - Kursus kepelatihan Lisensi C AFC di Malang pada 18-31 Januari terasa spesial bagi mantan pelatih Arema FC, Joko Susilo. Dia ditunjuk jadi asisten instruktur oleh PSSI dalam kursus tersebut.
Ini merupakan kali pertama dia bertugas di Malang. Sebelumnya, pria yang akrab disapa Getuk ini selalu bertugas di luar kota domisilinya.
Baca Juga
Wasit Kontroversial Timnas Indonesia U-23 Vs Guinea di Play-off Olimpiade Jadi Pengadil Terbaik 2024
7 Mantan Pemain Real Madrid yang Berkilau Setelah Pindah: Ada yang Jadi Kapten Tim Raksasa Liga Inggris
Bursa Transfer Pemain Timnas Indonesia di Eropa: Jay Idzes Laris Manis, Kevin Diks Otw Jerman, Ole Romeny Menyeberang ke Inggis
Advertisement
Di Malang, dia mendampingi instruktur utama, Bambang Nurdansyah. Sebagai instruktur, Getuk juga dapat bagian untuk menyampaikan sebagian materi kepelatihan nantinya.
“Sekarang kali ketiga saya jadi instruktur lisensi C. Tapi tugas di Malang baru pertama. Karena kondisinya masih pandemi, jadi PSSI menugaskan yang lokasi kursusnya dekat. Kebetulan kursus besok banyak pemain yang masih aktif. Banyak juga mantan anak buah saya,” katanya.
Getuk sudah mengetahui banyak pemain aktif yang akan mengambil lisensi kepelatihan di Malang. Ada sejumlah mantan anak buahnya di Arema FC dulu, yakni Samsul Arif, Beny Wahyudi, Hendro Siswanto, Dendi Santoso dan Ahmad Alfarizi. Namun, waktu itu dia belum dapat surat tugas dari PSSI.
“Ini kelompok Megaloman yang ikut kursus,” candanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pesan untuk Peserta
Pelatih berusia 50 tahun ini mengaku beberapa pemain dan eks pemain Arema FC menghubunginya untuk bertanya tentang materi kursus. Tapi, dia tidak bisa memberikan arahan secara detail.
Pria yang masih menjabat sebagai direktur teknik Persik Kediri itu memberikan garis besarnya saja.
“Sempat ada pemain yang tanya bagaimana persiapan kursus ini. Saya beri arahan untuk mengikuti materinya nanti. Kalau diikuti serius pasti bisa. Secara teknik, pasti para pemain ini tidak ada masalah,” tegasnya.
Bedanya, para pemain itu nantinya harus diuji menjadi seorang pelatih. Kalau biasanya mereka menerima dan menjalankan instruksi, sekarang harus memberikan instruksi dilapangan.
“Ujiannya nanti melatih. Harus bisa menyampaikan instruksi kepada pemain,” sambungnya.
Advertisement