Bola.com, Semarang - GM PSIS Semarang, Wahyu Winarto mengatakan bahwa usulan banyak klub agar kompetisi musim 2020 dibubarkan adalah keputusan yang tepat. Sejak jauh-jauh hari PSIS mengusulkan hal itu, meski kesepakatan yang baru saja diambil cukup terlambat.
"Memang sudah seharusnya bahwa kompetisi 2020 dinyatakan selesai. Sekarang baru diputuskan saya kira sudah terlambat. Tapi walaupun terlambat ya cukup dimaklumi," ungkapnya, Senin (18/1/2021).
Baca Juga
Hasil Liga Italia: Inter Milan Ngamuk! Habisi Hellas Verona 5-0 dan Kudeta Napoli dari Puncak Klasemen
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Terus Lebarkan Sayap: Dirikan STY Sports Group dan Akademi Sepak Bola di Jakarta
Hasil Leicester City Vs Chelsea: Pelan Tapi Pasti, The Blues Dekati Liverpool dan Man City!
Advertisement
Operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah menggelar rapat secara virtual dengan perwakilan seluruh klub, pekan kemarin. Disepakati bahwa Liga untuk musim 2020 dinyatakan berakhir.
Seperti diketahui, pelaksanaan Shopee Liga 1 musim lalu hanya berjalan tiga pertandingan. Liga ditangguhkan karena pandemi COVID-19. Setelah melewati awal tahun 2021, diputuskan untuk tidak dilanjutkan kembali.
Adapun beberapa poin juga dihasilkan dalam owners meeting tersebut, yakni ketentuan sistem degradasi yang harus dipertimbangkan lagi oleh PSSI untuk tahun ini, hingga vaksinasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kompetisi.
Ketentuan-ketentuan itu baru akan diputuskan secara resmi pada rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI mendatang. PSIS Semarang pun menyerahkan semua wewenang kepada PSSI.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Musim 2021 Masih Tanda Tanya
Wahyu menegaskan, seharusnya keputusan tersebut diumumkan sejak akhir tahun kemarin. Alasannya adalah agar semua klub bisa berkonsentrasi pada persiapan menghadapi kompetisi tahun 2021.
Banyak hal yang masih bisa dilakukan klub, meski kondisinya tetap remuk redam akibat vakumnya kompetisi. Misalnya dengan menjajaki renegosiasi kontrak, atau mulai menjaring potensi mitra bisnis.
"Idealnya sudah diputuskan bulan Desember lalu. Sehingga di tahun ini semua mempersiapkan agar lebih baik lagi," kata pria yang akrab disapa Liluk.
"Saya kira di tahun 2021 ini juga belum ada yang memastikan kompetisi bisa digelar," jelasnya.
Advertisement