Bola.com, Jakarta - Shopee Liga 1 dan Liga 2 belum akan mendapatkan jatah vaksin COVID-19 dalam waktu dekat. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tidak merekomendasikannya ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Shopee Liga 1 dan Liga 2 bukan event internasional. Dan kami juga belum tahu kapan dua kompetisi itu digelar. Kemenkes sudah menyerahkan ke leading sektor. Kalau untuk cabang olahraga itu Kemenpora yang menunjuk," kata Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto.
Advertisement
Sebelumnya, PSSI telah mengirim surat kepada Kemenkes dengan tembusan Kemenpora. Isinya meminta jatah vaksin untuk Timnas Indonesia semua kelompok usia dan seluruh elemen kompetisi meliputi Shopee Liga 1, Liga 2, dan Liga 3.
Dari banyaknya permintaan PSSI itu, Kemenpora hanya menerima permohonan untuk Timnas Indonesia senior, U-22, U-19, dan U-16. Vaksin untuk kompetisi belum bisa diprioritaskan.
"Surat permohonan cabang olahraga ke Kemenkes itu dikembalikan ke kami. Pada akhirnya, Kemenkes akan memvaksin apa yang direkomendasikan oleh Kemenpora," ucap Gatot.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Vaksin untuk Kompetisi Bisa Dibeli?
Sebelumnya, PT Liga Indonesia Baru melalui direktur utamanya, Akhmad Hadian Lukita bersikukuh ingin mendapatkan vaksin untuk Shopee Liga 1, bagaimanapun caranya. Bahkan, pihaknya bersedia untuk membeli vaksin kepada Kemenkes.
Menanggapi keinginan PT LIB, Gatot tidak bisa menjamin. Pasalnya, terkait vaksin, wewenang ada di pihak Kemenkes.
"Saya tidak tahu. Yang jelas, pemerintah sudah menjamin vaksin itu gratis. Itu urusan Kemenkes. Shopee Liga 1 dan Liga 2 tetap dapat, tapu tahapan ke berapa, kami belum tahu," terang Gatot.
"Pegangan kami, seluruh rakyat Indonesia akan mendapatkan vaksin gratis. Sabar saja. Kami tidak enak sama sektor lain. Jangan ego sektoral. Masa olahraga itu yang paling utama, padahal sektor lain juga banyak yang penting," ujar Gatot.
Advertisement