Bola.com, Jakarta - Sosok Ferry Paulus sangat kental dengan pembinaan dan pengembangan pemain usia muda. Pria yang pernah menjabat sebagai Presiden Persija Jakarta itu tercatat pernah menjabat sebagai manajer Timnas Indonesia di level junior.
Pengalaman inilah yang membuat Direktur Olahraga Persija tersebut memiliki kelebihan insting dan komunikasi dalam melihat potensi seorang pemain.
Baca Juga
Lini Depan Timnas Indonesia Angin-anginan: Maksimalkan Eliano Reijnders dan Marselino Ferdinan atau Butuh Goal-getter Alami?
Justin Hubner Jadi Biang Kerok Timnas Indonesia Vs Arab Saudi: The Real Preman, Langganan Kartu!
Deretan Faktor Kunci Kemenangan Timnas Indonesia atas Arab Saudi: Tak Terpancing Provokasi, Transisinya Ngeri!
Advertisement
Dalam channel YouTube Persija Jakarta, Ferry yang juga pendiri Akademi Sepak Bola Villa 2000 itu mengungkapkan sejumlah proses dirinya melihat potensi dan kemudian membawa sang pemain ke Tim Macan Kemayoran.
Dua diantaranya adalah ketika terlibat aktif dalam proses perekrutan Rezaldi Hehanusa dan Marc Klok ke Persija. "Saat menilai seorang pemain, saya tak semata melihat dari sisi teknis tapi juga karakter dan sikapnya," ujar Ferry Paulus.
Dia merujuk pengalaman dirinya saat Persija merekrut Rezaldi. Menurut Ferry, sejak pertama kali melihat Bule, sapaan Rezaldi, ia melihat ada potensi besar dari pemain binaan Villa 2000 itu.
"Saat itu, saya bilang ke Bule, saya yakin suatu saat kamu akan menjadi pemain tim nasional Indonesia," kenang Ferry.
Komunikasi Ferry dengan Bule sempat terputus beberapa tahun. Ferry disibukkan dengan statusnya sebagai manajer Timnas Indonesia junior dan menjadi Presiden Persija. Keduanya pun kembali bertemu saat Persija tengah mempersiapkan tim menghadapi Torabika Soccer Championship 2016.
Ferry sempat menanyakan kabar Bule ke pengurus Villa 2000 dan mendapat kabar sang pemain sudah berkostum Persitangsel Tangerang Selatan. Ibarat jodoh, Ferry berkesempatan menonton laga sebuah pertandingan tarkam yang melibatkan tim yang diperkuat pemain berusia 25 tahun itu.
"Saya langsung terkesan melihat penampilannya yang berkembang dengan baik. Saya pun menawarinya ikut seleksi Persija Jakarta di Sawangan. Saya pun bilang, ia harus sabar melewati tahapan dan jenjang di Persija kalau sudah lolos seleksi," kata Ferry Paulus.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sarankan Bule untuk Ubah Posisi
Sebelum mengikuti seleksi, Ferry menyarankan Bule bermain sebagai bek kiri agar bisa melewati proses seleksi mulus. Padahal, saat itu Bule lebih banyak bermain sebagai stoper, gelandang atau penyerang sayap.
"Saya menilai Bule memiliki karakter bertahan dan menyerang sama baiknya. Jadi bek kiri adalah posisi yang pas buatnya," terang Ferry.
Bule pun lolos seleksi dan kemudian menjadi pilar Persija Jakarta U-21 serta berpeluang masuk ke tim senior. Pada periode itu, Bule sempat membuat Ferry kelimpungan.
"Saya mendapat kabar Bule tiba-tiba menghilang dalam latihan tim. Saya coba menghubungi dia dan orang tuanya, tapi tak direspons. Belakangan saya tahu dia sedang mengikuti seleksi masuk tentara," kata Ferry.
Seperti diketahui, Bule akhirnya gagal masuk tentara. Tak ingin kehilangan pemain potensialnya, Ferry Paulus menghubungi sang pemain lewat pesan whatsApp. "Saya menulis, Bule Persija membutuhkan kamu. Dia pun datang kepada saya dan meminta maaf."
Â
Advertisement
Mendekati Marc Klok
Pada kesempatan itu, Ferry juga mengungkap proses Persija merekrut Marc Klok dari PSM Makassar. Menurut Ferry, sejak pertama kali melihat aksi Klok bersama Tim Juku Eja, ia langsung terkesan.
Di mata Ferry, Klok adalah gelandang lengkap. Baik sebagai penyeimbang, penyuplai bola dan pencetak gol. "Saya pun menjalin komunikasi dengan dia. Tapi, hanya sebatas itu, karena saya menghormati PSM," terang Ferry.
Pada berbagai kesempatan komunikasi lewat telepon atau bertemu langsung, Ferry melihat ada peluang bagi dirinya untuk mendatangkan Klok ke Persija. Apalagi, Klok menyimpan keinginan menjadi warga negara Indonesia (WNI).
Klok pun terang-terangan memuji Persija sebagai klub besar dan memiliki fans yang fanatik. "Ketika saya melihat peluang Persija untuk merekrut Klok terbuka jelang musim 2020, saya pun intens menghubungi Klok dan ia setuju bergabung di Persija," terang Ferry.
Klok pun resmi menjadi pemain Persija di Liga 1 2020. Pada waktu bersamaan, proses naturalisasinya juga berjalan dan akhirnya resmi berstatus WNI pada 12 November 2020 silam.
"Saya bangga bisa medatangkan Klok. Kami memiliki pemain lokal berkelas internasional," pungkas Ferry.