Bola.com, Jakarta - Jangan coba-coba bermain dengan Shin Tae-yong. Saddam Gaffar menceritakan bagaimana disiplinnya pelatih asal Korea Selatan itu selama menangani Timnas Indonesia U-19.
Tangan besi Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-19 telah berbuah korban. Sejumlah pemain dipulangkan dari pemusatan latihan karena indisipliner.
Baca Juga
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026
Rapor Penggawa Timnas Indonesia di Pekan Ke-11 BRI Liga 1: Sayuri Bersaudara Menggila, Egy Sukses Jadi Pahlawan
Media Vietnam Singgung Absennya Rafael Struick Jadi Kabar Buruk bagi Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
Advertisement
Saddam mengisahkan, Shin Tae-yong menerapkan denda hingga pencoretan kepada para pemain yang telat mengikuti setiap kegiatan Timnas Indonesia U-19. Pada sesi latihan misalnya. Jika ada personel yang telat hadir, risikonya disanksi Rp1 juta.
Dari kedisiplinan ala Shin Tae-yong itu, Saddam mengaku banyak memetik pelajaran.
"Lebih banyak ke mental dan disiplin. Kalau saya sudah lelah, lebih dipaksa lagi dan tidak mudah nyerah. Lalu juga kedisiplinan dengan waktu," ujar Saddam.
"Telat sedikit saja, langsung kena denda berupa uang. Nominal dendanya berbeda-beda. Kalau telat latihan, denda Rp1 juta. Telat kegiatan lain, dendanya Rp300 ribu. Paling jelek bisa dipulangkan dari Timnas Indonesia U-19," imbuh striker PSS Sleman tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengalaman di Spanyol
Saddam dan Timnas Indonesia U-19 baru kembali dari Spanyol setelah tiga pekan menggelar pemusatan latihan. Selama di Negeri Matador, pemain berusia 19 tahun itu mengaku melahap latihan fisik secara rutin.
"Coach Shin Tae-yong lebih menekankan untuk meningkatkan mental, kedisiplinan, dan fisik supaya tidak mudah menyerah," jelas Saddam.
"Selama tiga pekan di Spanyol cuma latihan dan gim internal dua kali. Soalnya di sana di lockdwon. Sebenarnya ada rencana uji coba, namun tidak mendapatkan izin dari pemerintah setempat jadi diganti dengan gim internal," ucapnya.
Advertisement