Bola.com, Malang - Harapan Arema FC agar Shopee Liga 1 2020 dilanjutkan harus pupus. Karena PSSI sudah memutuskan kompetisi yang terhenti akibat pandemi COVID-19 itu untuk setop total.
Artinya, tiga pertandingan yang digelar pada tahun lalu tidak dilanjutkan lagi. Arema FC kini harus memutar otak karena kehilangan sejumlah pemasukan.
Baca Juga
Advertisement
Terutama dari sponsor. Karena beberapa sponsor besar tidak melanjutkan kucuran dana untuk tahun 2020. Padahal manajemen terlanjur mengeluarkan banyak dana untuk gaji pemain sampai detik ini.
"Arema patuh PSSI saja,” jawab General Manager Arema, Ruddy Widodo kepada Bola.com. Namun bukan berarti mereka menerima keputusan itu begitu saja.
Manajemen berharap ada kebijakan proteksi untuk klub. Baik itu terkait kontrak dengan pemain dan sponsor. Sebenarnya, PSSI sudah memberikan gambaran jika klub boleh tidak melanjutkan kontrak dengan pemain maupun sponsor karena kondisi force majeur.
Penyebabnya, Kepolisian tidak memberkan izin keramaian di tengah pandemi virus corona. Namun hal itu dianggap kurang detail. Karena tidak ada proteksi kepada klub.
Itu sebagai antisipasi jika ada pemain maupun sponsor yang tidak menerima kondisi saat ini. Di sisi lain, manajemen Arema juga sudah menghabiskan banyak dana hanya untuk membuat klub eksis selama 2020.
"Saya kontak dengan Borneo FC. Mereka habis sekitar Rp 18 miliar. Arema sepertinya sama atau bisa lebih,” keluh Ruddy.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Arema Rugi Besar
Artinya, kerugian besar sudah dialami Arema FC. Karena pemasukan yang didapatkan masih jauh untuk menutup pengeluaran tersebut.
Akan lebih rugi lagi jika ada sengketa yang muncul antara klub dengan pemain atau sponsor setelah Liga 1 2020 resmi dihentikan.
"Kami masih menunggu surat resminya (penghentian Liga 1 2020). Intinya Arema patuh. Tentu harus ada kebijakan proteksi klub agar tidak memicu sengketa entah dengan pemain, atau pelatih dan pihak lain seperti sponsorship,” imbuh Media Officer Arema, Sudarmaji pada kesempatan berbeda.
Advertisement