Bola.com, Jakarta - Antonio Claudio masuk dalam daftar pelaku sepak bola asing yang mampu membawa satu tim yang sama meraih juara kompetisi kasta tertinggi Indonesia baik sebagai pemain dan pelatih.
Ia melakukannya bersama Persija Jakarta ketika bertatus sebagai pemain dengan meraih trofi musim 2000-2001 serta menjadi asisten pelatih saat tim Macan Kemayoran menempati peringkat pertama klasemen akhir Liga 1 2018.
Baca Juga
Gelandang Newcastle United Bantah Punya Darah Negeri Jiran, Minta Jangan Dihubungkan Lagi dengan Timnas Malaysia
Sydney Menyala! 3.250 Suporter Akan Dukung Timnas Indonesia Vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 20 Maret 2025
3 Fakta Seretnya Gol Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Lini Depan Tumpul, STY Nggak Punya Solusi!
Advertisement
Dalam channel Youtube Minangsatu, Toyo, sapaan akrabnya, menjadikan sukses juara bersama Persija jadi momen paling berkesan sepanjang kariernya.
Khususnya saat ia mencetak satu dari dua gol Persija ke gawang Persebaya Surabaya pada semi final Liga Indonesia 2000-2001 di Stadion Gelora Bung Karno, 4 Oktober 2001.
"Saya selalu mengenang momen itu. Apalagi, saya mencetak gol kedua ke gawang Persebaya yang musim sebelumnya saya bela," ungkap Toyo mengenang laga yang berakhir dengan skor 2-1 untuk Persija.
Seperti diketahui, Persija Jakarta akhirnya juara setelah mengalahkan PSM Makassar dengan skor 3-2 di partai puncak, 7 Oktober 2001.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Klub Padang Tetap Mengakar
Meski meraih trofi juara di kasta tertinggi bersama Persija Jakarta, Toyo tetap menyimpan kenangan yang kuat pada dua tim asal Padang yang pernah dibelanya yakni PSP dan Semen Padang (SP).
Pencapaian terbaik Toyo bersama kedua tim itu adalah membawa PSP dan SP promosi ke kasta tertinggi. Bersama PSP, Toyo melakukannya pada 1996 dan mengulang sukses serupa saat berkostum SP pada 2010.
Toyo pun menemukan cintanya di Padang dan kemudian memperistri wanita asal kota itu, Deria Eldesmarni yang memberinya dua buah hati, Priscilia Claudia dan Claudio Beckham. Di Padang pula, Toyo memutuskan menjadi mualaf pada tahun 2000.
Selain pernah membela SP, PSP, Persebaya dan Persija, Toyo tercatat juga berkostum Persib Bandung, Persibom Bolaang Mongondow, Persih Tembilahan, Chiangrai United (Thailand) dan Villa 2000.
Setelah gantung sepatu, Toyo beralih profesi sebagai pelatih. Setelah menjadi asisten pelatih di Persija, ia juga melanjutkan kiprahnya bersama Borneo FC.
Advertisement
Potensi Sepak Bola Indonesia
Puluhan tahun tinggal dan berkarier di Indonesia, Toyo pun sangat paham dengan situasi dan kondisi persepakbolaan di Tanah Air.
Di mata Toyo, sejatinya Indonesia memiliki potensi yang tak kalah dengan negara Asia lainnya bahkan dengan Brasil. Tapi, menurut Toyo, sepak bola Indonesia sulit berkembang karena banyak dipengaruhi faktor politik.
"Padahal selain talenta, Indonesia didukung oleh atmosfer yang sangat bagus di stadion," kata Toyo.
Itulah mengapa Toyo berharap ada keinginan dan kesepamahan yang kuat antara stakesholder sepak bola dengan pemerintah.
"Intinya, sepak bola tak boleh dicampuradukkan dengan politik. Kemampuan pemain akan berkembang karena kompetisi berjenjang dengan jadwal yang teratur."
Ia merujuk fakta di Brasil, negara kelahirannya. Seperti di Indonesia, lanjut Toyo, Brasil menghadapi situasi politik dan juga terdampak wabah pandemi COVID-19.
"Tapi di Brasil, pemilu dan kompetisi tetap jalan bersamaan," tegas Toyo.