Bola.com, Kediri - PSSI, PT LIB, dan kontestan kompetisi nasional sepakat Shopee Liga 1 2020 dibatalkan, dan membuka lembaran baru musim 2021. Kepastian itu membuat kapten Persik Kediri, Faris Aditama, sangat bernafsu agar musim baru segera bergulir.
"Keputusan tersebut sangat bagus. Sehingga sekarang semua sudah jelas. Tidak seperti sebelumnya, di mana pelaku sepak bola terutama pemain seolah digantung nasibnya. Jika seperti itu, sebaiknya musim 2021 segera digelar," kata Faris.
Baca Juga
5 Wonderkid yang Mungkin Jadi Rebutan Klub-Klub Eropa pada Bursa Transfer Januari 2025, Termasuk Marselino Ferdinan?
Media Negeri Jiran Panaskan Rumor Pelatih Karismatik Malaysia Jadi Arsitek Gres Persis di BRI Liga 1
Cerita Legenda Chelsea Temukan Bakat Hokky Caraka: Dulunya Bek dan Diubah Jadi Striker, Bangga Masuk Timnas Indonesia
Advertisement
Wajar bila kapten Persik Kediri itu sangat antusias menatap Liga 1 2021. Pasalnya, hampir setahun lalu periuk nasi keluarganya terimbas ketidakpastian kompetisi sepak bola Indonesia.
"Kita mulai babak baru dengan semangat baru. Tetapi semua harus ditata lagi dengan serius. Terutama prosedur yang wajib dipenuhi stakeholder sepak bola nasional, seperti protokol kesehatan dan perizinan dari Polri. Karena itu modal dasar untuk menggelar kompetisi," tuturnya.
Pergantian pucuk pimpinan Polri juga memberikan harapan baru bagi Faris Aditama.
"Semoga Kapolri baru lebih bijak menyikapi nasib pelaku sepak bola nasional. Saya optimistis pejabat baru Polri akan mengizinkan Liga 1 bergulir. Selanjutnya tergantung kita sendiri, apakah bisa memenuhi persyaratan yang ditetapkan Pemerintah," ujarnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Masih Mendapatkan Gaji
Kendati diimpit kebutuhan hidup keluarga, Faris Aditama tetap bersyukur manajemen Persik Kediri masih memberikan gaji bulanan seperti tertuang dalam SK dari PSSI.
"Manajemen membayar gaji kami hingga masa kontrak habis. Nilainya memang jauh dari kontrak sebenarnya. Tapi saya sangat bersyukur masih ada penghasilan. Meskipun kami harus pandai mengatur pengeluaran," ucapnya.
Advertisement