Bola.com, Makassar - Berkarier sebagai pelatih di kompetisi sepak bola Indonesia memiliki risiko yang besar. Manajemen tim bisa dengan mudah melakukan pemecatan tanpa alasan yang kuat. Itulah yang dialami Jafri Sastra saat menangani Persis Solo di Liga 2 2020. Jafri yang menggantikan peran Freddy Muli jelang awal musim dipecat oleh manajemen Persis melalui telepon ketika skuatnya bertengger di papan atas Grup Barat.
Dalam channel youtube Minangsatu, Jafri Sastra mengungkapkan dirinya sempat menanyakan alasan manajemen Persis memecatnya. Tapi, tak mendapatkan jawaban yang relevan dan masuk akal.
Baca Juga
Advertisement
"Saya pasrah saja dan tidak bertanya lagi. Saya percaya Tuhan memiliki rencana lain yang lebih baik," kenang Jafri Sastra yang langsung mengemas barang pribadinya untuk pulang ke Padang.
Tidak lama setelah tiba di Padang, Jafri Sastra mendapatkan panggilan telepon dari utusan manajemen PSIS Semarang yang hendak menjemputnya di Solo. Menurut Jafri, ia sempat tidak percaya mendapatkan ajakan dari tim Liga 1 setelah dipecat dari Persis. Jafri pun mengiyakan permintaan manajemen PSIS itu.
"Jadi saya pun tidak jadi pulang ke Payakumbuh dan menginap di sebuah hotel di Padang. Besoknya saya terbang ke Semarang," cerita Jafri.
Bersama PSIS Semarang, Jafri Sastra diplot menggantikan peran Vincenzo Alberto Annese yang dinilai gagal mengangkat penampilan timnya. Ketika Jafri masuk, PSIS tengah bertengger di peringkat ke-17 dari 18 tim di Liga 1.
"Target yang dibebankan kepada saya adalah membawa PSIS bertahan di Liga 1. Alhamdulillah target itu tercapai. PSIS bertengger di peringkat ke-10 pada klasemen akhir," kisah Jafri Sastra.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kembali Dipecat
Berhasil membawa PSIS Semarang bertahan di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia membuat manajemen tim Mahesa Jenar pun memperpanjang kontrak Jafri Sastra untuk menghadapi persaingan di Liga 1 2019. Namun, kiprah Jafri di PSIS pada musim 2019 hanya bertahan sampai 12 partai.
Beban target tinggi dari manajemen dan suporter membuat Jafri terdepak setelah PSIS kalah tiga kali secara beruntun di laga kandang. Total dalam 12 pertandingan bersama Jafri Sastra, PSIS hanya membukukan empat kemenangan, dua hasil imbang, dan enam kekalahan.
Jafri Sastra tak butuh waktu lama untuk kembali menangani sebuah tim setelah dipecat. PSMS Medan yang tengah bersaing di Liga 2 2019 meminang pelatih kelahiran 23 Mei 1965 itu. Sayang, PSMS akhirnya gagal ke semifinal setelah hanya bertengger di peringkat ketiga Grup B setelah ditekuk Persita Tangerang 1-2 dalam laga terakhir.
Gagal bersama PSMS tidak membuat pamor Jafri Sastra memudar. Jelang Liga 1 2020, manajemen Mitra Kukar menawarkan kontrak untuk menangani klub asal Kalimantan Timur itu.
Sejatinya, langkah Jafri dan Mitra terbilang baik sebelum kompetisi terhenti karena pandemi COVID-19. Dalam laga perdana, tim berjulukan Naga Mekes mengalahkan Mitra Kukar dengan skor 2-0 di Stadion Rondong Demang, Tenggarong, Minggu (15/3/2020).
Kini Jafri Sastra lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarganya. "Saya dan manajemen Mitra Kukar masih menjalin komunikasi. Tidak enak juga libur dalam waktu yang lama. Semoga pandemi COVID-19 mereda dan kompetisi kembali berputar," pungkas Jafri Sastra.
Advertisement