Sukses


Teladan Sir Alex Ferguson dan Manchester United bagi Jafri Sastra

Bola.com, Jakarta - Sukses Manchester United (MU) merebut juara paruh musim Liga Inggris 2020-2021 mendapat apresiasi dari pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra. Di mata Jafri, keberhasilan itu tak lepas dari keteguhan manajemen klub yang menghargai proses dalam membangun tim.

Jafri Sastra menuturkan, cara ini sudah ditunjukkan Manchester United bersama pelatih legendaris mereka, Alex Ferguson yang mulai menangani tim pada 1986.

Dalam empat musim pertama, Ferguson hanya mampu membawa MU meraih trofi juara FA Cup 1989/1990, Piala Winners 1990/1991 dan Piala Super Eropa 1991. Musim berikutnya, MU berjaya di Liga Premier Inggris 1992/1993.

Dalam kurun waktu itu, Manchester United memutuskan mengoptimalkan pemain binaan dari akademinya. Tim berjulukan Setan Merah itu akhirnya mulai memetik hasil sejalan kian matangnya David Beckham dan kawan-kawan yang dikenal dengan Class of 92'.

MU bersama Ferguson meraih berbagai gelar bergengsi mulai dari level lokal, Eropa dan dunia. Dengan rincian 13 kali juara Liga Primer Inggris, FA Cup (4 kali), Piala Liga (4), Liga Champions (2), Piala Winners (1) dan Piala Intercontinental/Piala Dunia (2).

Dalam channel YouTube Minangsatu, Jafri Sastra berharap suatu saat ada klub Indonesia yang mengikuti cara yang diikuti MU. Terutama pengembangan pemain muda lewat akademi. "Saat ini masih terlalu jauh. Mayoritas tim Liga 1 dan Liga 2 lebih banyak merekrut pemain berdasarkan seleksi," terang Jafri.

Manajemen tim Indonesia juga sangat gampang membuat keputusan memutuskan kontrak seorang pelatih tanpa evaluasi mendalam. "Pelatih langsung dinilai gagal saat timnya menelan kekalahan. Padahal, pelatih tersebut tidak ikut dalam proses awal tim dibangun. Ada juga materi yang sebenarnya biasa saja tapi mematok target tinggi," tegas Jafri Sastra.

 

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Prihatin dengan Semen Padang

Setelah meninggalkan Semen Padang pada 2015, Jafri menghabiskan kariernya di luar Sumatera Barat. Terakhir, pria kelahiran 23 Mei 1965 ini menangani Mitra Kukar yang berkompetisi di Liga 2 2020.

Meski begitu, Jafri mengaku tetap intens mengikuti perkembangan Semen Padang yang kini berkutat di Liga 2. Padahal sebelumnya, Semen Padang termasuk klub papan atas tanah air dan pernah mewakili Indonesia di pentas Asia.

"Saya melihat ada yang salah di Semen Padang tapi belum terdeteksi dengan baik. Untuk mencari solusinya alangkah baiknya stakeholder di Padang duduk bersama karena Semen Padang sudah dianggap representasi sepak bola Sumatera Barat," tutur Jafri.

Apalagi Sumatera Barat dikenal sebagai pemasok pelatih berkelas di level nasional bahkan internasional. Dari Suhatman Imam, Emral Abus, Jenniwardin, Syafriato Rusli, Nil Maizar dan Indra Sjafri. Dirtek PSSI saat ini dipegang oleh Indra.

Sedang ketua APSSI (Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia) dibawah kendali Yeyen Tumena. Keduanya dari Padang. Mari bahu membahu membangkitkan kembali Semen Padang," kata Jafri.

Video Populer

Foto Populer