Bola.com, Semarang - Kiper PSIS Semarang, Joko Ribowo, makin rajin bersepeda sambil menunggu kepastian Shopee Liga 1 2021.
Setelah menyelesaikan kursus kepelatihan beberapa waktu lalu, ia pulang ke kampung halaman di Pati, Jawa Tengah. Ia juga kembali memberi ilmu kepada anak didiknya di Joko Ribowo Football Academy (JRFA).
Baca Juga
3 Biang Kekalahan Timnas Indonesia saat Digasak Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Buang-buang Peluang Awal Babak Pertama
Timnas Indonesia Dibantai Jepang, Erick Thohir Pasang Badan soal Nasib Shin Tae-yong: Saya Minta Maaf dan Bertanggung Jawab
Timnas Arab Saudi Sudah OTW Jakarta, Siap Rebut Poin dari Timnas Indonesia?
Advertisement
Di sisi lain, bersepeda kembali menjadi rutinitasnya dalam menjaga kondisi fisik di tengah penghentian kompetisi. Kegiatan bersepeda tersebut kembali ia lakukan, setelah cukup lama vakum.
Dirinya memang gemar bersepeda sejak lama, termasuk sempat nggowes bareng kerabatnya. Namun kali ini ia bersepeda di pegunungan Pati Selatan bersama teman komunitas sepak bola dan anak didik di private training Pati miliknya.
"Ini kalau sepedaan kegiatan kami di private training Pati. Alasan utamanya biar tidak jenuh di lapangan. Kami rubah latihannya melalui bersepeda," ujar pria yang akrab disapa Jokri, Senin (25/1/2021).
"Untuk jaraknya kami buat lebih dari satu kilometer. Kami cari rute naik turun, di daerah Pati bagian selatan. Rute seperti itu ideal untuk menjaga kondisi fisik melalui bersepeda," bebernya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Meningkatkan Fisik
Jokri beraama anak didiknya memiliki jadwal bersepeda satu kali setiap pekannya. Meski lebih banyak berlatih di lapangan, bersepeda bagus untuk peningkatan ketahanan fisik dan kekuatan.
Selain JRFA yang fokus pada pembinaan usia dini, Jokri juga mempunyai program private training Pati. Program ini dibuatnya sejak masa kompetisi sepakbola nasional vakum karena gangguan pandemi COVID-19.
Mayoritas anggotanya merupakan pemain-pemain muda dan berstatus pelajar. Jumlah peserta atau anak didiknya sudah mencapai 30 orang. Untuk latihan tiga kali seminggu ditambah jadwal bersepeda setiap Selasa pagi.
"Kalau sekarang pesertanya masih dari Pati semua, yang dari Liga 1 saya dan Riyan Ardiansyah dari PSIS Semarang, kemudian Reza Irfana, pemain muda Bali United," tutur dia.
"Peserta lainnya dari tim PPLP Jateng tiga orang, Liga 3 ada tiga orang dan Puslat Pati ada sekitar lima atau enam. lainnya anak-anak lokal," jelas Joko Ribowo.
Advertisement