Bola.com, Jakarta - Persib Bandung pernah mendapatkan kehormatan untuk menghadapi AC Milan pada 1994. Kala itu, tim asuhan Fabio Capello datang untuk menghadapi dua tim Indonesia dan Robby Darwis yang juga merupakan penggemar Rossoneri merasa sangat bangga walau saat itu tidak bisa berhadapan dengan idolanya, Franco Baresi.
Persib Bandung sebagai juara Perserikatan 1993/1994 mendapatkan kehormatan menghadapi juara Italia sekaligus Eropa, AC Milan. Ya saat itu, tim asuhan Fabio Capello itu datang ke Indonesia dengan status juara Serie A dan Liga Champions 1993/1994.
Baca Juga
Hasil Liga Spanyol: Kylian Mbappe dan Rodrygo Impresif, Real Madrid Bungkam Sevilla dan Geser Barcelona dari Peringkat Kedua
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Advertisement
Kedatangan AC Milan tentu menjadi rasa gembira tersendiri bagi Robby Darwis. Legenda Persib Bandung dan Timnas Indonesia, Robby Darwis. Sejak kecil, Robby Darwis tak hanya menggemari Persib yang kemudian dibelanya, tapi juga AC Milan.
Persib Bandung kalah telak 0-8 dalam pertandingan tersebut. Namun, bagi Robby Darwis itu menjadi kenangan tersendiri meski ia tidak bisa berhadapan dengan idolanya, Franco Baresi, yang saat itu tidak dibawa oleh Capello karena memperkuat Timnas Italia ke Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat.
Bicara soal kesannya saat mengingat pertandingan tersebut, Robby Darwis mengakui bahwa AC Milan sebagai yang terbaik di Italia dan Eropa kala itu memang unggul jauh. Pola pengembangan para pemain profesional menjadi perbedaan yang sangat kentara.
"Kalau kesan menghadapi AC Milan, memang harus saya akui kita itu jauh tertinggal. Bagaimana pun sepak bola Eropa itu berbeda. Fisik sebenarnya sama, tapi cara mereka mengelola diri menjadi pemain profesional itu yang berbeda," kisah Robby Darwis dalam channel youtube Jersey Persib Club.
Mengenai kekalahan telak 0-8 dari AC Milan, Robby Darwis menegaskan hal itu terjadi bukan karena perbedaan kekuatan yang terlalu jauh, melainkan kabar tidak pasti yang datang membuat pola latihan Persib Bandung yang semula terstruktur menjadi berantakan. Akhirnya kekalahan telak di Stadion Utama Senayan itu tidak bisa terelakkan.
"Kami sudah benar-benar latihan ketika itu. Tapi, kemudian ada kabar AC Milan batal ke Indonesia. Kami pun kembali ke Bandung. Kemudian ada lagi kabar mereka jadi ke sini, dan kami kembali lagi ke Jakarta dan kondisi fisik kami sudah dalam keadaan turun," lanjut mantan kapten Persib Bandung itu.
Â
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menyukai AC Milan dan Franco Baresi
Robby Darwis pun kemudian mengungkapkan betapa ia menyukai AC Milan saat itu, terlebih karena sosok Franco Baresi yang menjadi kapten sekaligus one man club Rossoneri.
"Kebetulan saya ini sesama kapten dengan Baresi. Saya favoritnya memang Baresi. Saya dari dulu adalah fans AC Milan, dan pemain yang saya sukai itu Baresi. Sosoknya itu bisa memotivasi pemain dan AC Milan itu sejak dulu selalu mampu mendapatkan pemain yang tepat dengan karakternya," ujar Robby Darwis.
Meski saat itu AC Milan datang tanpa beberapa pemain pentingnya yang mengantar tim meraih Scudetto dan trofi Liga Champions, Robby Darwis senang karena Rossoneri memperlihatkan kualitas mereka yang sesungguhnya ketika menghadapi Persib Bandung.
"Ketika itu pertandingan juga ditayangkan di televisi Italia. Jadi mereka benar-benar serius bermain untuk memperlihatkan bahwa mereka memang klub terbaik di Eropa. Persib pun jadi ingin membuktikan kalau kami adalah klub terbaik di Indonesia," kisahnya.
Sumber: Youtube Jersey Persib Club
Â
Advertisement