Bola.com, Makassar - Aksi Suwita Pata sebagai gelandang bertahan pernah mewarnai pentas Liga Indonesia. Pencapaian terbaiknya adalah membawa PSIS Semarang menembus final Liga Indonesia 2006 sebelum takluk di tangan Persik Kediri dengan skor 0-1 di Stadion Manahan Solo, 30 Juli 2006. Suwita pun pernah berkostum Timnas Indonesia dan Persib Bandung.
Suwita lebih identik dengan Persib Bandung, di mana ia pernah berstatus kapten Maung Bandung pada Liga Indonesia 2007. Suwita memang murni hasil produk kompetisi internal Persib. Yang menarik, sepanjang karier profesionalnya di kasta tertinggi, Suwita tercatat tiga kali keluar dan masuk tim kebanggaan Bandung itu.
Baca Juga
Advertisement
Dalam channel Youtube Simamaung, Suwita menceritakan pergulatan di sepak bola yang bermula ketika bergabung di SSB FPOK IKIP Bandung saat duduk di bangku sekolah menengah pertama.
"Sebenarya saya sudah mengenal sepak bola saat usia 5 tahun. Saat itu, saya juga berlatih bulutangkis. Baru setelah masuk SSB, saya fokus menggeluti sepak bola," kenang Suwita.
Saat berada di SSB FPOK, Suwita menimba ilmu mengolah si kulit bundar sampai SMA. Ketika di luar jadwal latihan regulernya, Suwita menambah porsi latihannya di Setia FC, klub internal Persib.
"Kebetulan lokasi latihan Setia FC dekat rumah saya di kawasan Kopo Bandung," terang Suwita.
Belakangan, Suwita akhirnya berstatus pemain Setia FC menyusul vakumnya latihan SSB FPOK.
"Apalagi saya tidak bisa membela PESMA IKIP karena bukan mahasiswa. Kebetulan pada waktu yang sama, saya diajak oleh pengurus Setia untuk bermain di kompetisi internal Persib," kata Suwita.
Tak lama membela Setia, talenta Suwita terpantau pemandu bakat Persib. Namanya pun masuk dalam daftar pemain seleksi Persib pada 1998 dan masuk skuat utama jelang musim 1999-2000.
"Namun, saya tidak banyak mendapatkan menit bermain. Malah, saya kerap hanya menonton laga Persib Bandung dari tribune penonton. Tapi, itu hal yang normal buat pemain muda seperti saya," ujarnya.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Keluar dan Masuk Persib
Setelah tiga musim berkostum Persib Bandung, Suwita akhirnya terlempar dari skuat Maung Bandung. Sebagai pemain asli Bandung, Suwita mengaku sedih juga. Tapi, hidup dan karier harus terjalan.
Kebetulan ada tawaran dari PSS Sleman yang ingin memakai jasanya. Ia pun membela PSS bersama rekannya dari Bandung seperti Sujana, Ade Abdullah, Sujana, Adeng Juanda dan Cecep Supriatna.
Bersama PSS, Suwita hanya bermain satu musim. Jelang musim 2003/2004, pelatih Indra Thohir memasukkan namanya dalam daftar pemain yang disodorkan ke manajemen Persib.
"Sebagai orang Bandung, tawaran abah Indra Thodir langsung saya terima," ungkap Suwita.
Tapi, Suwita kembali tak lama bertahan di klub yang dicintainya itu. Pada akhir musim 2004/2005, namanya masuk dalam daftar pemain yang dicoret.
Namun, Suwita tak menunggu lama untuk mendapat panggilan sebuah klub. Ia bersama rekannya, Imral Usman mendapat tawaran dari manajemen PSIS Semarang jelang musim 2005-2006.
Justru di tim Mahesa Jenar, Suwita mendapatkan pencapaian terbaiknya dengan lolos ke final menghadapi Persik Kediri. "Meski gagal juara, saya bersyukur bisa bermain di laga final Liga Indonesia," ujarnya.
Prestasi bersama PSIS membuat manajemen Persib menawarinya untuk kembali ke Bandung. Dengan senang hati, Suwita menerimanya. Ia pun tergabung di skuat Persib pada musim 2007 yang bermaterikan pemain bintang.
Selain Suwita, Persib diperkuat sejumlah nama tenar seperti Tema Mursadad, Patricio Jimenez, Nova Arianto, George Clement Nyeck Nyobe, Eka Ramdani, Lorenzo Cabanas, Zaenal Arif, Redouane Barkaoui dan Cristian Bekamenga.
Tak hanya bersatus pemain, Suwita pun diplot sebagai kapten Maung Bandung. Ia menggantikan peran Jimenez yang sempat memimpin rekan-rekannya pada awal musim.
"Mungkin pertimbangan manajemen saat itu adalah saya pemain asli Bandung. Diharapkan sebagai kapten, saya bisa menjadi jembatan antara pemain dengan manajemen," tutur Suwita.
Suwita bertahan dua musim di Persib. Setelah musim 2008 berakhir, ia kembali terlempar. Padahal, sebagai pemain yang lahir dan besar di Bandung, ia sangat ingin pensiun di Maung Bandung. Seperti pada musim sebelumnya, PSIS kembali menampungnya. Tapi, pada putaran kedua, Suwita dilepas. Ia pun hengkang ke Persitara Jakarta meski nyaris berkostum Persegres Gresik.
"Saya sudah ingin tanda tangan kontrak dengan Persegres, tiba-tiba ada tawaran dari Persitara. Dengan pertimbangan Jakarta tak jauh dari Bandung dan bermain di level atas, saya memutuskan ke Persitara," ungkapnya.
Dari Persitara, ia kemudian bergabung di Persikota Tangerang bersama sejumlah eks timnas lainnya seperti Kurniawan Dwi Yulianto dan Gendut Doni jelang musim 2011-2012.
"Saya ke Persikota karena dijanjikan jadi PNS. Tapi, akhirnya tak jadi meski sudah mengajukan lamaran ke Pemkot Tangerang," terang Suwita yang akhirnya memilih gantung sepatu pada akhir musim.
Kini, ia aktif membina pemain usia muda di SSB Setia, klub masa remajanya. "Saya dan rekan-rekan seangkatan di Setia ingin menularkan ilmu dan pengalaman kepada pemain-pemain muda," pungkas Suwita.
Advertisement