Bola.com, Jakarta - Ketidakpastian nasib kompetisi sepak bola di Indonesia membuat banyak pemain asing yang angkat kaki. Mayoritas dari mereka merupakan pemain-pemain berkualitas yang punya nilai jual tinggi.
Kepergian para pemain asing bernilai tinggi terjadi sejak Shopee Liga 1 kembali mengalami penudaan. Satu per satu mereka tak ingin berjudi dengan menunggu yang tak pasti sehingga memilih pergi dari Indonesia
Baca Juga
VIDEO: Duel Seru Petarung Indonesia Vs Malaysia di Byon Combat Showbiz Vol. 4
Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia FIFA Women’s Matchday 2024: Belanda vs Indonesia di Vidio
Pemain Timnas Indonesia Eliano Reijnders Puji Sang Kakak usai Antar AC Milan Menang dan Jadi Player of The Match Ajang Liga Champions
Advertisement
PSSI akhirnya resmi membatalkan musim 2020 dan menggantinya dengan musim baru. Namun, tetap saja PSSI tak menjelaskan secara rinci kapan musim baru akan bergulir.
Sampai pengujung Januari 2021, setidaknya sudah 34 pemain asing mundur dari klub Indonesia. Mereka berasal dari 12 klub peserta Shopee Liga 1.
Artinya, tinggal empat klub yang slot pemain asingnya masih lengkap. Mereka adalah Persib Bandung, Persija Jakarta, PSIS Semarang, dan PSS Sleman.
Adapun klub yang sudah tidak memiliki pemain asing lagi adalah Persik Kediri dan Persiraja Banda Aceh. Keduanya tak kuasa menahan pemain karena memang tak punya gambaran pasti mengenai lanjutan musim baru.
Lantas siapa saja pemain asing yang memilih meninggalkan Indonesia dan melanjutkan karier di luar negeri karena ketidakpastian nasib kompetisi? Berikut ini adalah taksiran nilai jual beberapa pemain menurut situs data Transfermarkt:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
David da Silva
Tak bisa dimugkiri lagi David da Silva merupakan penyerang dengan kemampuan tangguh di lini depan. Wajar bila nilai jualnya mencapai 300 ribu euro (Rp5,1 miliar).
Namun, ketidakpastian nasib kompetisi di Indonesia membuat David da Silva hengkang dari Persebaya Surabaya. Pemain asal Brasil itu memilih melanjutkan karier bersama Terengganu FC.
Bermain di Malaysia tentu menjadi pengalaman pertama buat David da Silva. Namun, pemain berusia 31 tahun itu diyakini tak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dan berpeluang kembali tajam di depan gawang lawan.
Advertisement
Elias Alderete
Elias Alderete mengambil langkah tegas seiring tak pastinya nasib Shopee Liga 1. Pemain asal Argentina itu memilih meninggalkan Arema FC dan kembali ke klubnya, Chacarita Juniors.
Kepergian Elias Alderete tentu saja menjadi kerugian buat Arema. Apalagi pemain berusia 25 tahun itu dikenal punya kemampuan apik sebagai penyerang dan memiliki banderol tinggi yakni 300 ribu euro (Rp5,1 miliar).
Kembalinya Elias Alderete tentu saja menambah kekuatan dari Chacarita Juniors. Klub asuhan Claudio Biaggio itu sedang membangun kekuatan untuk bisa bersaing di Primera B Nacional.
Bruno Matos
Bruno Matos memilih melanjutkan karier di Vietnam bersama Viettel FC. Kepastian itu didapat setelah Madura United membubarkan skuad musim 2020.
Hal ini tentu sangat disayangkan mengingat Bruno Matos adalah gelandang tangguh yang kemampuannya tak perlu diragukan lagi. Pemain asal Brasil itu juga memiliki nilai jual tinggi yakni 350 ribu euro (Rp5,9 miliar).
Karier Bruno Matos bersama Viettel FC diprediksi akan cerah. Apalagi sang pemain bakal mendapatkan kesempatan mencicipi atmosfer Liga Champions Asia 2021.
Advertisement
Petteri Pennanen
Ketidakpastian nasib kompetisi membuat Petteri Pennanen harus mengambil keputusan krusial demi kariernya. Pada awal Juni 2020, pemain asal Finlandia itu resmi mengundurkan diri dari Persikabo.
Keputusan ini tentu sangat disayangkan. Seperti diketahui, Petteri Pennanen adalah pemain hebat yang punya kemampuan mumpuni di lini tengah dan punya nilai transfer sebesar 350 ribu euro (Rp5,9 miliar).
Petteri Pennanen kemudian membuat gebrakan dalam kariernya dengan bergabung bersama klub Amerika Serikat, Sacramento Republic FC. Bersama klub berjulukan Republic itu, Pennanen mendapatkan kontrak sampai 30 November 2021.
Makan Konate
Makan Konate resmi melanjutkan kariernya di Terengganu FC. Hal itu dilakukan karena masa depan kompetisi sepak bola Indonesia yang belum pasti.
Makan Konate tentu sudah tidak asing dengan Terengganu FC. Pada 2016, pemain asal Mali itu pernah membela Terengganu FC dan berhasil mencetak enam gol dalam 21 penampilan.
Kepergian Makan Konate ke Terengganu FC tentu sangat disayangkan oleh Persebaya Surabaya. Apalagi Makan Konate merupakan pemain bagus dan punya nilai jual tinggi yakni 375 ribu euro (Rp6,3 miliar).
Advertisement