Bola.com, Malang - Kursus kepelatihan lisensi C PSSI di Sengkaling, Kabupaten Malang sudah berakhir pada Sabtu (30/1/2021). Kursus yang dimulai sejak 18 Januari itu sempat menjadi sorotan, karena diikuti sembilan pesepak bola profesional yang masih aktif.
Kesembilan pemain itu adalah Hansamu Yama, Oktafianus Fernando, M. Syaifuddin, Ahmad Alfarizi, Beny Wahyudi, Hendro Siswanto, Dendi Santoso, Samsul Arif, dan Fandi Eko Utomo.
Baca Juga
Deretan Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia yang Sebaiknya Main di Piala AFF 2024: Ngeri-ngeri Sedap Kalau Gabung
Thom Haye Kenang Atmosfer Luar Biasa SUGBK saat Melawan Arab Saudi: Sampai Tidak Terdengar Teriakan Jay Idzes dan Rizky Ridho
Alasan Pelatih Oxford United Tak Kunjung Mainkan Marselino Ferdinan: Masih Butuh Waktu, Liga Inggris Itu Mengerikan
Advertisement
Intruktur kursus, Bambang Nurdiansyah, mengaku senang banyak pemain aktif yang ikut. Itu artinya akan banyak pelatih muda yang menyalurkan ilmunya kepada pemain junior atau penerusnya.
"Tetapi, ijazah kursus ini saya tahan dulu. Mereka harus membuat laporan dalam bentuk tertulis dan vidio saat mengimplementasikan ilmu kepelatihannya," kata instruktur yang akrab disapa Banur itu.
Kebetulan saat ini para pemain itu masih punya waktu langsung melatih. Baik di sekolah sepak bola atau tim akademi yang ada di dekat rumah masing-masing. Pasalnya, mereka masih dibebaskan klubnya dari sesi latihan. Mengingat kompetisi belum ada kejelasan.
"Ada batasan waktu beberapa bulan ke depan untuk mengirimkan laporan kepada kami. Intinya, mereka ini ujung tombak memoles pemain muda di daerah. Jangan sampai bakat yang ada justru dirusak karena cara melatih yang tidak benar. Ini gunanya ikut kursus," lanjut Bambang Nurdiansyah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Wajib Ada Program yang Jelas
Baginya, modal sebagai pemain profesional tidak cukup untuk bisa melatih dengan benar. Menurutnya, harus ada program yang jelas untuk menjadi seorang pelatih.
"Tidak mudah jadi pelatih. Enggak cukup modal jadi pemain profesional. Saya mengalaminya waktu awal pensiun bermain," ujar Banur.
"Pelatih harus punya program jelas. Tahu bagaimana menyampaikan instuksi dengan baik juga. Kalau melatih asal-asalan saja, pemain berbakat bisa rusak malahan," sambung pria berusia 60 tahun itu.
Sebenarnya para pemain yang ikut kursus kebanyakan sudah pernah jadi pelatih tamu sebuah SSB. Namun, waktu itu mereka lebih banyak memberi motivasi.
Tetapi setelah kursus, mereka bisa memberikan materi teknis. Termasuk program-program yang didapatkan selama dua pekan mengikuti kursus pelatih.
Advertisement