Bola.com, Malang - Kabar Arema FC bakal punya bos baru terus bergulir. Pengusaha yang dijuluki crazy rich Malang, Gilang Widya Pramana mengklaim dapat tawaran untuk membeli 30 persen saham tim Singo Edan.
Fans Arema, Aremania terlihat antusias dengan kabar itu. Maklum, jika hal itu terealisasi, Arema bisa dapat kucuran dana segar untuk menghidupi tim ditengah pandemi virus corona.
Baca Juga
Advertisement
Apalagi Gilang yang dikenal sebagai pengusaha skin care dan transportasi punya dana mumpuni untuk membangun training ground dan fasilitas lain yang dibutuhkan Arema.
“Sebenarnya nama besar Arema sangat bisa menarik investor. Yang terpenting sekarang, selain bisa menghidupi tim, semoga bisa segera punya tempat latihan sendiri dan fasilitas penunjang lainnya,” kata Amin, Aremania Jalur Gaza atau wilayah perbatasan Malang-Pasuruan.
Hanya saja, saat ini Gilang masih belum terlalu familier dikalangan Aremania. Fans Arema FC baru tahu sosok bos Juragan 99 Trans itu lewat pemberitaan belakangan ini.
“Mungkin karena bukan dari lingkup olahraga atau sepak bola. Jadi masih belum familier di kelompok suporter. Tapi tidak masalah. Asalkan serius membuat Arema lebih baik ke depannya,” sambungnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kabar Sampai ke Jerman
Selain itu, ada pula Aremania yang berharap jika Gilang harus punya proyeksi jangka panjang jika benar-benar jadi bos baru Arema FC.
“Kalau berkontribusi jangka pendek, ya cukup jadi sponsor saja. Kalau punya rencana jangka panjang yang bagus, pasti Aremania memberi dukungan. Tapi harus siap juga suatu saat dikritik jika hasilnya tidak terlihat,” kata Awang Karta, Aremania Korwil Kanjuruhan.
Kabar Gilang ditawari 30 persen saham Arema juga sampai ke Aremania yang berada di Jerman. Maria Held, perempuan Indonesia dan Aremanita yang tinggal di Jerman ikut antusias dengan kabar itu. Dia mengetahui kabar itu lewat pemberitaan online.
“Saya ikuti perkembangan Arema sebagai obat rindu. Pandemi covid-19 membuat kami di sini tak bisa melihat pertandingan Arema secara langsung. Kemarin saya baca kabar tentang saham Arema. Semoga saja bisa lebih sukses,” katanya.
Maria sejak musim 2015 silam rutin terbang dari Jerman ke Malang untuk melihat beberapa pertandingan Arema. Namun khusus tahun 2020 dia absen memberi dukungan langsung karena pandemi membuat kompetisi di Indonesia terhenti sampai sekarang.
Advertisement