Bola.com, Jakarta - Kiper PSIS Semarang, Jandia Eka Putra, mengungkapkan fakta tentang kepergiannya dari Semen Padang pada akhir musim 2017, di mana Kabau Sirah kala itu terdegradasi ke Liga 2. Jandia Eka Putra, dengan emosional mengungkapkan fakta dirinya ingin bertahan di Semen Padang hingga akhirnya jelang kompetisi 2018 berlangsung baru mendapatkan kepastian kontraknya tidak akan diperpanjang oleh klub.
Jandia Eka Putra merupakan seorang kiper yang loyal bersama Semen Padang, mulai dari 2009 hingga 2017. Kiper yang memulai karier profesional bersama PSP Padang pada 2008 itu kemudian meninggalkan Kabau Sirah dan bergabung bersama PSIS Semarang jelang Liga 1 2018, di mana Semen Padang terdegradasi karena berada di papan bawah pada akhir Liga 1 2017.
Baca Juga
Semangat Membara Bang Jay Idzes Menyambut Lanjutan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maret 2025!
BRI Liga 1: Permohonan Persib Dikabulkan PT LIB, Duel Lawan Bali United Resmi Diundur
Gary Neville Ngamuk-Ngamuk ke Casemiro dan Rashford : MU Peringkat 13, Mainmu Jelek, Pelatih Baru Datang, Kalian Malah Liburan ke AS?
Advertisement
Kabar yang tersiar kala itu di kalangan penggemar Semen Padang adalah Jandia Eka Putra rela meninggalkan Semen Padang yang harus turun ke Liga 2 demi tetap eksis di Liga 1. Namun, kini Jandia Eka Putra membantah kabar miring tersebut.
Dalam channel youtube Minangsatu, Jandia Eka Putra membeberkan cerita yang sebenarnya, meski tak ingin menyebut orang-orang yang terlibat, mengenai bagaimana sulit dirinya mendapatkan jawaban dari manajemen Semen Padang mengenai nasibnya pada akhir 2017.
"Intinya mereka yang tidak mau memperpanjang kontrak saya. Sempat ramai di media sosial kenapa saya pergi, karena mereka hanya mendengar dari satu sisi, dan belum tahu apa yang saya rasakan. Kalau saya ceritakan, sebenarnya saya pun merasa tidak enak. Satu yang jelas, saya tidak pernah mau meninggalkan Semen Padang, saya tidak minta keluar," ungkap Jandia Eka Putra dalam channel youtube Minangsatu.
"Justru saya yang terus bertanya, tapi tidak menemukan jawaban sampai jadwal tim berlatih. Saya sering bertanya, telepon ke sana dan ke sini, katanya keputusannya ada di orang ini. Saya tidak mau menghubungi beliau dan kemudian saya hubungi orang yang bisa saya percaya, dan dia bilang 'Jandia tidak diperpanjang'. Oke terima kasih, itu yang saya tunggu, kepastian."
"Sementara tim lain saat itu sudah memiliki pemain. Sebelumnya saya mendapatkan tiga tawaran tapi saya tolak karena menunggu Semen Padang," lanjutnya.
Meski sudah bermain bersama PSIS Semarang sejak 2018, Jandia Eka Putra mengeaskan bahwa sejak dulu hatinya menjadi milik Semen Padang. Sayangnya, hatinya itu bertepuk sebelah tangan pada akhir 2017 sehingga ia memutuskan untuk pindah ke PSIS Semarang, satu di antara beberapa klub yang memberinya tawaran.
"Hati saya itu Semen Padang, tapi sekarang saya di PSIS karena saya profesional. Mereka menggaji saya, mereka yang membuat saya tetap hidup," tegasnya.
"Sedikit pun saya tidak ingin pindah dan sampai hari terakhir pun saya masih menunggu. Tapi, yang saya dapatkan hanya kata tidak. Saya menyesalkan mengapa tidak dari awal, padahal tawaran dari klub lain sudah saya tolak. Kalau saya yang mau keluar, saya sudah ambil lebih dulu tawaran yang datang karena lebih besar."
"Bahkan satu minggu setelah tim bubar setelah degradasi, saya menemui orang di kantor dan saya ngomong blak-blakan, saya tanya ke pengurus klub apakah saya masih dipakai. Jawabannya saat itu, 'kenapa tidak?' Makanya saya masih bertahan waktu itu," lanjut Jandia Eka Putra.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sempat Klarifikasi Saat Bertandang ke Padang
Momen kembalinya Jandia Eka Putra ke Padang, kala PSIS Semarang bertandang menghadapi Semen Padang di Liga 1 2019 menjadi momen reuni. Namun, saat itu pula Jandia harus mendengar kata-kata yang tidak enak mengenai dirinya dari orang-orang di sekitar Stadion Haji Agus Salim.
Jandia pun mengakui bahwa ia tidak segan untuk menghampiri orang tersebut dan mengajaknya berdiskusi untuk menceritakan kisah yang sebenarnya agar tidak timbul fitnah di kemudian hari.
"Pernah saya dengar ketika Semen Padang melawan PSIS Semarang. Kami sedang berlatih dan ada seorang bapak yang bilang, 'Itu Jandia yang pergi saat Semen Padang degradasi.' Kemudian saya hampiri setelah latihan. Saya tanya kepadanya seperti apa cerita yang dia tahu. Begitu dia cerita, saya akhirnya duduk di situ, saya cerita dari A sampai Z. Sampai Magrib saya berikan cerita dari saya," tegas Jandia.
Advertisement
Peluang Kembali ke Semen Padang?
Kendati demikian, Jandia Eka Putra, menegaskan bahwa hatinya tetap bertaut dengan Semen Padang. Bahkan jika suatu saat nanti Kabau Sirah memintanya untuk kembali pulang, ia tidak akan menolak. Namun, Jandia juga tegas mengatakan tidak akan meminta hal tersebut lebih dulu.
"Kenapa tidak? Ini sepak bola. Kalau dari saya, jika memang Semen Padang ingin saya kembali dan saya tidak terikat di klub lain, saya pasti kembali," tegas Jandia.
"Tapi maaf, karena ada kejadian seperti waktu itu, saya harus katakan kalau saya yang harus meminta terlebih dulu untuk kembali, saya tidak mau. Saya akan kembali jika diminta, dan saya siap asal tidak terikat dengan klub lain," tutupnya.
Sumber: Channel Youtube Minangsatu