Bola.com, Surabaya - Gelandang Diego Assis secara resmi telah menjadi bagian Bali United. Pihak klub telah mengumumkan perekrutan pemain berpaspor Brasil itu melalui situs web resmi klub pada Rabu (3/2/2021).
Sebelum merasakan atmosfer kompetisi Indonesia, pemain berusia 33 tahun tersebut tercatat telah membela sejumlah klub di berbagai negara. Di antaranya adalah Swedia, Finlandia, Thailand, hingga Arab Saudi.
Baca Juga
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Advertisement
Diego Assis merupakan pemain asing yang sudah dikenal berkarier di Indonesia. Sebelumnya, dia sempat membela Persela Lamongan, yang merupakan klub Indonesia pertamanya, pada 2018. Dia kemudian berseragam Madura United selama putaran kedua musim 2019.
Sayang, dia gagal menorehkan prestasi bersama dua klub tersebut. Kini, kesempatan yang datang kepadanya untuk bisa menjadi kampiun. Bali United termasuk tim yang kuat dan selalu masuk dalam persaingan gelar juara.
Menariknya, saat menjadi bagian Madura United, Diego Assis memiliki pengalaman unik yang melibatkan Bali United. Dia menjalani laga terakhirnya di Indonesia saat Laskar Sape Kerap bertandang ke markas Serdadu Tridatu dalam pekan terakhir Liga 1 2019 pada 22 Desember.
Laga itu tidak berpengaruh pada hasil klasemen karena Bali United sudah memastikan diri sebagai juara. Namun, Madura United sukses mempermalukan tuan rumah dengan skor 2-0 dan Diego Assis mencetak satu assist. Kemenangan itu mengganggu pesta juara tim tuan rumah.
Kini, ceritanya akan berbeda karena Diego Assis bakal menjalani petualangan baru di Indonesia dengan menjadi bagian integral Bali United. Dia diharapkan menjadi tumpuan lini tengah setelah hengkangnya Paulo Sergio.
Bola.com berkesempatan melakukan wawancara ekslusif bersama Diego Assis pada Jumat (5/2/2021), setelah dia resmi melakukan tanda tangan kontrak bersama Bali United. Simak petikan wawancara berikut ini.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berjodoh dengan Bali United
Anda kini menjadi bahan perbincangan karena bergabung Bali United. Apa alasan kuat Anda menerima tawaran mereka?
Bali United adalah klub besar. Klub ini selalu menunjukkan performa terbaik, kuat, dan ingin menjadi juara setiap tahun. Saya suka bermain seperti ini. Anda harus termotivasi menjadi juara dan berjuang di pertandingan.
Saya sangat bahagia mendapatkan tawaran ini. Saya percaya setiap pemain ingin bermain di sini. Bali juga tempat yang sangat bagus untuk berkarier dan tinggal.  Keluarga saya juga mendukung dan mereka akan senang tinggal di sini.
Bali United memiliki pelatih kepala yang juga berasal dari Brasil, yakni Stefano Cugurra Teco. Apakah itu juga alasan Anda ke Bali United?
Ya, sebelum mendapat tawaran, saya sudah kenal dengan pelatih Bali United. Teco adalah orang yang baik. Akan lebih mudah buat saya karena dia juga orang Brasil. Komunikasi kami akan berjalan baik dan itu poin yang bagus.
Sebenarnya, pelatih lain, lokal sekalipun, bukan masalah buat saya. Tapi, jadi lebih baik kalau kami berasal dari negara yang sama. Saya pertama kali bertemu Teco saat saya masih membela Persela.Â
Saat itu, kami melawan Persija dan Teco mengajak saya berbincang. Saat berseragam Madura United, saya juga bertemu dia yang sudah menjadi pelatih Bali United. Momennya juga bagus, Bali United jadi juara dan saya ucapkan selamat buat dia.
Teco adalah salah satu pelatih hebat di Indonesia. Dia sudah juara bersama Persija dan lalu Bali United. Saya akan belajar banyak darinya. Sekarang berbeda, saya berada satu tim dengannya. Saya harap bisa mendapatkan kesuksesan di Bali United bersamanya. Dia kini pelatih saya dan saya akan berusaha bekerja sama dengannya.
Ada satu fakta menarik. Pertandingan terakhir Anda di Indonesia terjadi dengan mempermalukan Bali United. Saat itu sudah terpikir untuk bergabung klub ini?
Ya, pertandingan itu sangat berkesan buat saya. Saya bersama Madura United datang ke Bali United yang akan melakukan pesta juara. Madura United datang setelah kalah dalam banyak laga. Bali United sendiri sudah memenangi banyak pertandingan dan telah pasti menjadi juara.
Meski demikian, kami tidak ingin datang dan menyerahkan poin untuk mereka. Dalam pikiran, saya hanya ingin bermain bagus dan mengalahkan tim yang telah menjadi juara. Syukurlah, itu terjadi dan kami bermain sangat baik.
Saya berhasil mencetak satu assist di laga itu. Kami berjuang penuh dan bisa meraih kemenangan 2-0 dan itu cukup mengganggu pesta juara Bali United. Saya sangat bahagia di momen itu. Jujur, saya tidak memiliki bayangan akan bergabung Bali United setelah laga itu.
Saya sebenarnya sempat mendapat tawaran (dari Bali United) saat berseragam Persela. Karena suatu alasan, saya tidak ke Bali. Dan sekarang saya mendapat tawaran lagi, ini kesempatan dari Bali United. Saya sangat bersemangat mendapat kesempatan lagi dan berkarier di Indonesia.
Advertisement
Perbedaan Jatim dan Bali
Anda selalu tinggal Surabaya saat berseragam Persela dan Madura United. Ada perbedaan antara kultur Jawa Timur dan Bali. Bagaimana mengatasi itu?
Betul, ada perbedaan budaya antara Jawa Timur dan Bali. Saat di Lamongan, masyarakat beribadah dalam setiap saat. Begitu juga dengan Madura. Keluarga saya selalu senang bisa tinggal di Indonesia. Saya selalu tinggal di Surabaya saat masih bermain untuk Persela dan Madura United.
Saya sudah berkarier di banyak negara, termasuk Arab Saudi. Anda tahu, tidak mudah bagi orang asing tinggal di sana. Tapi, saya bisa melewati itu. Saya tidak pernah punya masalah tinggal di mana saja.
Budaya Bali mungkin harus membuat saya beradaptasi, tapi ini bukan masalah. Jadi, saya pikir ada banyak hal dari Indonesia yang menyenangkan, termasuk makanan. Mungkin, hanya perlu sedikit adaptasi dengan kultur Bali.Â
Jadi, Anda akan mengajak keluarga untuk tinggal di Bali juga?
Sekarang, kami akan tinggal di Bali dan keluarga saya sudah pernah ke sini. Saya pikir bukan hal yang sulit tinggal di sini. Ada banyak warga asing di sini dan fasilitas pun lengkap. Saya rasa Bali tempat yang bagus untuk tinggal.
Saya juga bisa fokus bekerja untuk klub. Keluarga saya sekarang masih di Brasil. Mungkin dalam waktu dekat, mereka akan datang ke Indonesia dan tinggal bersama saya.
Anda menyebutkan ingin membawa Bali United juara lagi dalam situs web resmi klub. Sebesar apa keinginan Anda mencapai itu?
Target juara akan memberi kami motivasi yang besar untuk tampil lebih baik setiap pertandingan. Saya suka bermimpi, kenapa tidak? Saya harus mendapat tekanan untuk berjuang di tim ini. Kami juga harus bersatu untuk mencapai itu.